[caption id="attachment_100786" align="alignleft" width="300" caption="source: www.deviantart.com"][/caption] Sejak awal jumpa, entah mengapa, aku merasa bahwa engkau adalah seorang yang sangat bijaksana. tutur katamu lemah lembut, walau sedikit "nakal" tapi tak menghapus kelembutanmu. Hari-hariku selalu ada bersama kehadiranmu. Mungkin, kala itu aku begitu terpesona oleh keelokan paras dan penampilanmu. Wajarlah, segala keindahan kau tawarkan untuk memanjakan mataku ini. Singkatnya, tiada hari tanpa aku bertukar sapa denganmu. Seiringnya waktu, sedikit aku merasa bosan dengan segala aktifitasku. Engkaupun tiada berkabar dan bersapa. Hanya sosokmu yang selalu lalu lalang di depanku. Namun mataku sepertinya telah silap. Dibuaikan oleh ceria tawa para penari yang melenggak-lenggok dengan gemulai. Aku mulai merasakan getaran di tubuhku. ya, tanpa terasa, akupun ingin ikut menggerakkan jiwaku. Menari bersama dalam keceriaan. Aku terbuai, larut dalam tarian indah ini. Aku merasakan gairahku menyala. Tubuhku bagai mengalami kehidupan kedua. Kunikmati setiap detiknya, setiap gerakannya, setiap nafasnya. Inilah duniaku. Dan aku tak ingin terusik darinya. Namun, aku tak menyangka, betapa engkau kini yang seakan memaksakan hadirmu dalam hidupku, dalam duniaku. Seperti tak rela bila tubuhku menari dengan ceria, engkau selalu hadir di taman tempat kami menggairah dalam gerak indah. Kini, rasanya hilang segala kebijaksanaanmu. Kau bagai terbirit-birit mengejar bayang-bayang tarian kami. Mengukur semua jengkal tanah yang kami lewati. Membaui semua keringat yang bercucuran. Merekamnya dalam sudut ingatan terbesarmu, berapa hembus nafa kami, bagaimana detak jantung dan gerak ritmis kami, seperti apa selendang yang selalu kami slempangkan. Seakan dirimu seorang pemburu, yang mengejar setiap dengus nafas kami. Duniamu telah beralih. Ah, semoga saja kau menikmati dunia barumu kini. Aku hanya bisa berucap terima kasih. Dengan kesibukan barumu ini, menjadikan diriku bak selebritis yang sedang naik daun. Terima kasih, sekali lagi. Karena ternyata engkau benar-benar pengagum rahasia yang hebat. Salam dariku, Si Penari Kecil *** Tulisan ini dibuat dalam rangka belajar menulis kreatif dengan prompt: Menceritakan tentang Secret Admirer. Jangan lupa, miliki segera Novel Blackbooknya Mak Gaul, Winda Krisnadefa. Gak bakal nyesel deeeeeh :D ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Eh.. pengen dong, dapat Blackbook-nya Winda Krisnadefa GRATIS? Yuk, ke >>>Kampung Fiksi<<<. Hanya selama bulan April ini, tersedia 12 Blackbook gratis untuk kalian yaaaaaang kepingin! Keterangannya ada di:>>>Merayakan April di Kampung Fiksi.<<<
Sinopsis :
Titik balik hidup Amel terjadi ketika Amel dan Tomi diciduk polisi di kamar kosnya karena menggunakan putaw. Mama dan papa Amel sadar kalau ternyata selama ini Amel harusnya bisa menjadi anak yang selalu baik kalau saja mereka bisa memberikan sedikit perhatian dan penghargaan padanya. Akhirnya Amel dibawa ke suatu tempat untuk merenung selepas ia dari penjara.
Di tempat itu Amel bertemu dengan Ayang yang juga dibawa oleh kedua orang tuanya ke sana untuk menenangkan diri. Ayang ternyata mengalami depresi berat setelah kejadian aborsi dan pendarahan hebat yang dialaminya dulu. Ditambah lagi percobaan bunuh diri yang pernah dilakukannya berulang kali karena begitu beratnya masalah yang terjadi dalam hidupnya.
Sementara itu, Tomi makin tenggelam dalam keterpurukannya. Tak ada seorang pun yang dapat menolongnya. Hingga bertahun-tahun kemudian, Tomi koma karena komplikasi sakit akibat pemakaian putaw dalam jangka waktu yang lama. Tomi meninggal dunia dengan membawa diagnosa dokter sebagai pengidap HIV positif.Apa yang terjadi selanjutnya? Temukan jawabannya dalam catatan Black Book ini.
(ini asli COPAS punyanya Mbak G :D)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H