Beberapa waktu lalu saya pernah ngobrol dengan seorang Bapak berumur 55 tahun. Beliau cerita waktu mau divaksin covid 19 kemarin tensinya 200/100.Â
Saya jadi ingin tahu lebih banyak tentang tensinya itu. Sebab saya sendiri punya hipertensi dan masih banyak orang yang gak sadar bahwa hipertensi itu harus dikontrol dengan pola makan yang sehat, olahraga, dan obat rutin.
"Bapak sakit hipertensi?"
"Ya dulu ke dokter sih katanya begitu. Tapi saya kalau pusing saja baru minum obat tensi."
"Oh jadi Bapak sudah dikasih dokter obat hipertensi ya?"
"Ya dulu pernah tapi setelah obatnya habis gak pernah ke dokter lagi."
"Hmm sebetulnya kalau dokter sudah mengatakan bahwa bapak punya hipertensi harusnya setiap hari diminum obatnya. Kemudian Bapak juga harus kontrol sebulan sekali ke dokter. Hipertensi itu silent killer alias pembunuh diam-diam. Jika Bapak abai minum obat tensi padahal sudah kena hipertensi dampaknya bisa kemana-mana."
"Ah..masa sih memangnya bisa sampai fatal kalau gak minum obat? Bukannya kalau minum obat tiap hari malah merusak ginjal?"Â
"Saya punya hipertensi juga Pak. Sudah enam tahun saya minum obat hipertensi setiap hari. Alhamdulillah kalau cek fungsi ginjal hasilnya selalu baik. Biasanya saya cek setiap 6 bulan sekali. Justru kalau gak minum obat hipertensi ginjal saya bisa rusak. Sebab ada seorang teman seumuran saya yang sudah kena hipertensi tapi gak minum obat selama 6 bulan. Waktu cek ke dokter fungsi ginjalnya sudah rusak dan dia divonis gagal ginjal sehingga harus cuci darah seminggu dua kali."
"Wah serem banget yah ternyata."
"Selain kena ginjal hipertensi juga bisa membuat kita terkena stroke Pak. Ini dialami oleh saudara saya yang lalai minum obat dan hanya minum obat kalau tensinya tinggi saja. Suatu hari saudara saya ini habis makan durian. Tiba-tiba malam harinya kena serangan stroke. Badannya lumpuh sebelah dan sekarang jalan harus pakai tongkat. Padahal umurnya baru 46 tahun."