By Deassy M Destiani
Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Meski anak-anak belum bisa masuk sekolah seperti biasa namun tetap saja harus terus melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya bagi yang lulus tahun ini. Â Hanya saja buat yang masuk SMA perlu mikir rada keras nih. Soalnya sejak memilih sekolah sudah ditanyakan mau jurusan apa. Pilihannya ada jurusan IPA, IPS dan beberapa sekolah membuka jurusan Bahasa. Waktu saya SMA penjurusan itu dilakukan setelah naik kelas dua bukan mau masuk seperti saat ini. Jadi waktu itu lebih siap yah karena sudah tahu gaya belajar di SMA seperti apa.
Penjurusan ini penting buat masa depan anak, sebab nantinya berhubungan dengan dia mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa. Persoalannya adalah, anak SMP ditanyakan mau milih jurusan apa suka galau dan bingung. Sebab sekolah juga tidak banyak memberikan informasi terkait hal ini. Apalagi kalau ditanyakan bakat dan minatnya apa pasti jawabannya, "GAK TAUUU."
Tahun ini saya punya anak yang akan masuk SMA, namanya Balqist. Sebenarnya Balqist anak saya sudah tahu dia mau kuliah dimana. Cita-citanya adalah menjadi seorang psikolog. Alhamdulillah sebenarnya itu cita-cita ibunya yang gak kesampaian, jadi ibunya senang banget jika anaknya mau milih jurusan itu tanpa paksaan. Namun ayahnya kasih masukan bahwa dia juga bisa sekolah di STAN. Ayahnya yakin Balqist berbakat dalam hitung-hitungan. Maka jadilah anak saya galau. Selain itu dia juga bingung mau milih jurusan IPA atau IPS saat masuk SMA nanti. Untuk menjadi psikolog bisa masuk jurusan IPA atau IPS, begitu juga STAN. Nah lebih bingung lagi kan? He..he...
Akhirnya saya memutuskan untuk mengikutkan Balqist dalam tes penjurusan. Saya panggil psikolognya untuk datang ke rumah karena sedang WFH. Maka pada hari yang ditentukan Balqist ikut tes penjurusan dibawah bimbingan seorang psikolog. Butuh waktu sekitar 2 jam buat Balqist menyelesaikan tesnya.
Tiga hari kemudian hasil tesnya dikirimkan pada saya. Hasilnya ada 6 lembar uraian tentang minat, bakat dan kemampuan intelektual anak saya. Hasil tes menjabarkan bahwa Balqist punya MINAT yang kuat pada bidang :
1. Literasi : Pekerjaan yang berhubungan dengan buku, membaca dan menulis.
2. Science : Pekerjaan yang menyangkut analisa, penyelidikan, eksperimen.
3. Personal Contact : Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi dan bergaul
4. Clerical : Pekerjaan yang menuntut ketepatan, ketelitian dan detail
.
Sedangkan BAKAT nya Balqist ada pada bidang :
1. Berhitung : Kemampuan aritmatika, berpikir praktis dalam berhitung
2. Persamaan Kata : Kemampuan bahasa dan fleksibilitas dalam berpikir
3. Melengkapi Kalimat : Kemampuan berpikir konkrit dan pembentukan keputusan.
Mungkin ada yang belum tahu apa sih bedanya minat dan bakat? MINAT adalah proses menfokuskan diri dengan mengarahkan kemampuan seseorang kepada suatu kegiatan atau bidang yang diminatinya. Singkatnya MINAT ini biasa disebut juga dengan PASSION yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Sedangkan BAKAT adalah potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Jadi bakat itu lebih kepada genetika. Namun bakat ini bisa tidak muncul jika stimulasinya salah. Misalnya jika kita ambil contoh ikan. Bakatnya ikan itu adalah berenang. Namun jika ikan disuruh terbang maka sampai kiamat juga gak bakalan tuh ikan bisa jago terbang. Mungkin saja dengan latihan intensif ikan bisa terbang tapi tak akan secepat burung yang memang secara genetika sudah punya kemampuan buat terbang. Jika ikan diajarkan berenang sejak kecil, maka dia akan lebih cepat belajarnya dan lebih mudah juga mengajarinya. Ikan ini punya potensi untuk jadi juara renang karena memang bakatnya adalah berenang.