Mohon tunggu...
Deasi Saragih
Deasi Saragih Mohon Tunggu... -

Pembelajar yg berusaha menjadi seorang pendidik. Pemerhati dan berkontribusi dlm dunia pendidkan (Teacher, Long Life Learner)\r\nFollow : @Deasi_Saragih\r\nhttp://deasisaragih.wordpress.com/\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Blended Learning, Trend Belajar Masa Depan

17 November 2013   19:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:02 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : http://hhhsesl.edublogs.org/2012/03/14/why-blended-learning-gr-7-b/

Dunia pendidikan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan manusia dan zaman yang diiringi dengan kemampuan teknologi yang menjadi alat strategis dalam memajukan dunia pendidikan. Tidak dapat dipungkiri sebagai seorang guru yang sudah mengajar 13 tahun, saya mengalami berbagai fase di dunia pendidikan, dan menjadi saksi hidup bahwa perkembangan teknologi telah menciptakan sebuah culture baru yang mengedepankan kebutuhan perimbangan antara teknologi dan kebutuhan mendesak dalam mencipta sebuah atmosfir belajar yang menjadikan setiap orang yang terlibat dalam dunia pendidikan bukan saja melek huruf tapi termasuk juga melek teknologi :D

Apa itu Blended Learning ?

Sesuai dengan namanya, blended, yang artinya campuran merupakan metode pembelajaran yang memadukan pelaksanaan proses pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka (konvensional)  dengan metode online secara harmonis. Thorne (2003) menggambarkan blended learning sebagai "It represents an opportunity to integrate the innovative and technological advances offered by online learning with the interaction and participation offered in the best of traditional learning. Perpaduan pelaksanaan proses belajar konvensional yang menghadirkan pertemuan tatap muka dikombinasikan dengan pertemuan virtual online yang bisa diakses kapan saja, dimana saja, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ini berarti bahwa apapun namanya, model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video confrence, phone conference, atau chatting online.

Mengapa Blended Learning, apakah e-learning tidak cukup ?

Ketika saya mempelajari mengenai blended learning, satu hal yang terlintas adalah pengalaman saat saya kuliah, yaitu salah satu kesempatan yang pernah didapat adalah pada saat saya berkenalan dengan e-learning. Dimana pada saat saya kuliah seorang dosen menerapkan e-learning dalam pembelajaran yang kami lakukan. Ada beberapa kendala yang saya rasakan yaitu interaksi langsung antara mahasiswa dan dosen mengalami sering kendala. Pembelajaran kurang dalam memberikan feedback terhadap pembelajaran baik dari dosen ke mahasiswa maupun mahasiswa ke dosen. Padahal dalam proses pembelajaran tetap dibutuhkan interaksi dua arah.

Salah satu link mengenai Blended Learning

http://www.youtube.com/watch?v=3xMqJmMcME0&list=PLOrbdHpQt-I_Lkt_P2xh-Dnn9f0Tph63z&index=2

Satu hal yang saya perhatikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah bahwa manusia tidak dapat menghilangkan esensi diri sebagai mahluk sosial, yang memang membutuhkan orang lain dalam proses belajar, dalam hal ini orang butuh teman dan butuh untuk mendapatkan feedback langsung. Pembelajaran e-learning yang pernah saya ikuti saat itu memang baik, dimana sedbagai mahasiswa saya dapat mengakses materi yang tersedia kapan saja, dan dimana saja. Saya dapat mengakses di rumah, hotel, cafe, bahkan ekstrimnya di toilet pun saya bisa mengakses materi selama ada koneksi internet tentu saja. Namun kebutuhan akan  teman yang memberikan feedback langsung kurang terpenuhi, selain itu memang perlu diakui tidak semua orang memiliki kemampuan untuk duduk manis di depan komputer dalam jangka waktu yang lama :D, sehingga bisa dikatakan bahwa  kita tetap membutuhkan feedback langsung seperti yang kita peroleh di kelas konvensional di ruang kelas, setidaknya kebutuhan kita sebagai mahluk Tuhan yang membutuhkan motivasi melalui lingkungan belajar tatap muka untuk bisa menjaga motivasi belajar yang kita miliki, atau dengan kata lain blended learning dapat meningkatkan hubungan komunikasi pada tiga model pembelajaran yaitu lingkungan pembelajaran yang berbasis ruang kelas tradisional, yang blended, dan yang sepenuhnya online.

Bagaimana dengan guru Indonesia ?

Wah, saya pikir ini bukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan satu atau dua paragraf :D. Era pengetahuan saat ini memang menuntut guru mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik dan inovatif. Saya sendiri berpikir bahwa Indonesia masih jauh dari paradigma ideal mengenai pendidikan, tapi setidaknya kita tahu bahwa kebutuhan jaman memang terus berubah dalam pendidikan dan menuntut guru perlu meng-upgrade diri dengan mencari tahu mengenai  blended learning, setidaknya belajar dulu :D. Jangan sampai ketinggalan Trend ...

Sumber :

http://www.muhammadnoer.com/2010/07/blended-learning-mengubah-cara-kita-belajar-di-masa-depan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun