Mohon tunggu...
Dea Sellasie
Dea Sellasie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa S1 Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Pasangan Homoseksual di Jepang

20 Desember 2022   14:22 Diperbarui: 20 Desember 2022   15:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Meskipun Jepang adalah salah satu negara maju dan modern, namun ternyata Jepang masih memegang nilai-nilai tradisional terutama nilai yang berkaitan dengan perspektif gender di Jepang. Salah satu nilai tradisional tersebut adalah sistem ie. Sistem ie adalah sebuah sistem kekeluargaan tradisional Jepang yang mengatur pola dan tatanan keluarga masyarakat Jepang yang bukan saja mengenai aturan atau pola hidup keluarga batih akan tetapi juga mengatur keseluruhan aspek kehidupan keluarga tersebut. 

Dalam masyarakat Jepang secara tradisional adalah masyarakat patrilineal yang sikap dan harapan masyarakatnya terhadap laki-laki sebagai penerus keberlangsungan keluarga cukup tinggi. Yang dimana anak laki-laki memiliki tanggung jawab pemujaan terhadap leluhur, tidak hanya bertanggung jawab atas keluarga inti tetapi juga keluarga besar dan memiliki hak terhadap warisan keluarga. 

Dalam sistem ie, adanya nama keluarga yang diturunkan dari pihak laki laki yang dibuat untuk mencerminkan kebaikan reputasi dari keluarga tersebut dan jika dalam keluarga tersebut tidak memiliki anak laki laki sebagai pewaris dan menjadi penerus untuk memimpin ie, seringkali masyarakat Jepang mengangkat anak laki laki ataupun menantu laki laki diperbolehkan untuk menjadi penerus memimpin ie. 

Meskipun seiring perkembangan zaman, kesenjangan gender terhadap wanita mulai menurun.  Terbukti dengan banyaknya wanita karir di Jepang dan wanita yang sudah menikah namun tetap memilih berkarir. Meskipun dalam bidang pekerjaan, masih banyak permasalahan yang dialami wanita karir seperti posisi atau kedudukan tinggi dalam perusahaan yang sulit untuk diraih oleh wanita. 

Namun hal-hal tersebut dianggap tidak serta-merta mengubah tatanan keluarga tradisional Jepang secara keseluruhan yang dimana dalam satu keluarga inti terdiri dari pria dan wanita yang dimana peranan pria adalah sebagai pemimpin keluarga yang menafkahi keluarga dan wanita berperan untuk semua tanggung Jawab domestik seperti mengurus anak dan suami. Sulitnya bagi pasangan sesama jenis untuk melegalkan pernikahan mereka dan mendapatkan hak- hak layaknya pasangan beda jenis juga didukung oleh para parlemen dalam pemerintah Jepang yang berusaha mempertahankan sistem ie ini. 

Menurut ungkapan Takashi Kazama, seorang profesor gender dan seksualitas di Universitas Chukyo, "Rintangan dalam melegalkan pernikahan sesama jenis adalah partai politik dan partai politik ini yang didominasi oleh pria yang meloloskan undang undang. 

                 Daftar pustaka

vice.com. 1 Juli 2022. Why Japan Keeps Handing Out Certificates to Gay Couples But Won't Let Them Get Merried. Diaskes pada 19 Desember 2022, dari https://www.vice.com/en/article/jgpqa4/japan-same-sex-partnerships-marriage


viva.com. 21 Juni 2022. 5 Fakta Jepang Tolak Akui Pernikahan Sesama Jenis. Diakses pada 19 Desember 2022, dari https://www.viva.co.id/amp/berita/dunia/1487822-5-fakta-jepang-melarang-pernikahan-sesama-jenis?page=2

Wedayanti,N.P.L 2021. SISTEM IE TERKAIT PEWARIS PADA KELUARGA TRADISIONAL JEPANG. Diakses dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBJ/article/view/29731/pdf#:~:text=Sistem%20ie%20adalah%20sistem%20yang,keseluruhan%20aspek%20kehidupan%20keluarga%20tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun