Mohon tunggu...
Dea Safitri
Dea Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengunaan Bahasa Gaul dalam Interaksi Remaja Indonesia di Media Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

5 Juli 2024   13:25 Diperbarui: 5 Juli 2024   13:36 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari sudah mulai bergeser digantikan oleh bahasa gaul. Bahasa gaul jika digunakan dalam situasi nonformal akan dapat dipahami, namun sangat tidak tepat jika penggunaan bahasa gaul ini digunakan dalam bahasa formal. Sekarang ini bahasa gaul banyak digunakan oleh kalangan remaja. Banyaknya pengguna remaja dikarenakan gengsi dalam diri mereka karena jika tidak mengetahui, mengerti dan menggunakan bahasa gaul maka remaja tersebut akan dianggap ketinggalan zaman oleh remaja lain.


Di media sosial, bahasa gaul sering digunakan untuk mengekspresikan emosi secara spontan. Penggunaan bahasa gaul di media sosial Indonesia dapat dilihat dari beberapa tren yang berkembang, seperti:
1.Kata Singkatan: Remaja sering menggunakan kata singkatan untuk menyampaikan pesan dengan singkat, seperti: "wkwk" untuk menandakan lagi tertawa atau "btw" (by the way) biasanya digunakan untuk menanyakan sesuatu, "gws" (get well soon) biasanya kata ini dipakai untuk mendoakan kesembuhan seseorang.
2.Kata-kata Baru: Bahasa gaul sering kali menciptakan kata-kata baru yang belum umum dalam bahasa formal, seperti: "santuy" yang berarti santai, "alay" untuk perilaku yang berlebihan, "kepo" yang artinya ingin tahu, dan masih banyak lagi kata-kata baru pada bahasa gaul.


Perkembangan bahasa gaul dikalangan remaja sangat cepat karena didukung oleh beberapa faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan remaja. Seperti semakin maraknya bahasa-bahasa gaul di internet dan situs-situs yang sering di jangkau para remaja, dan lingkungan menjadi faktor utama karena remaja cederung menyerap informasi dari percakapan orang dewasa di sekitarnya, serta beberapa media yang menggunakan bahasa gaul atau bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.


Penggunaan bahasa gaul dalam interaksi remaja memiliki pengaruh terhadap Bahasa Indonesia, dintaranya: Remaja Indonesia tidak memakai lagi ejaan yang disempurnakan, pudarnya rasa bangga dalam diri remaja untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang benar sementara mereka sudah terbiasa dengan bahasa pergaulan yang biasa digunakan, eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan dengan bahasa gaul, dan menyebabkan punahnya bahasa Indonesia.


Remaja Indonesia saat ini banyak yang menggunakan bahasa gaul dalam keseharainnya, hal ini menjadi salah satu adanya penyimpangan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Lunturnya penggunaan bahasa Indonesia karena kurangnya kesadaran untuk mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di Negara sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun