Walau baru mengenal Kompasiana, tapi sepertinya saya sudah mulai tertarik dengan tempat nongkrong yang satu ini. tapi, blog harus tetap di urus.
Jujur saja, menurut saya  Kompasiana adalah tempat yang tepat bagi orang macam saya untuk bersuara. Karena, orang-orang yang menjadi Kompasianer sepertinya adalah orang-orang kritis dan cerdas. Pastinya mereka akan lebih mengerti apa yang saya maksud.  Sayangnya, hingga kini sepertinya belum ada yang memberikan komentar pada tulisan-tulisan saya.
Sebagai ABG (Anak Baru Gede), tentunya ada banyak masalah yang saya hadapi. Bukan hanya saya, tapi semua anak seusia saya. Mulai dari masalah malas belajar, lebih percaya teman hingga masalah cinta. Padahal sumbernya hanya satu, "Pergaulan".
Berawal dari pergaulanlah, kami merasa percaya pada teman. Kami merasa kalau teman-teman kami selalu benar, merasa mereka keren dan merekalah yang bisa dipercaya. Karena pergaulanlah, kami jadi malas untuk belajar. Lebih senang bergaul dari pada belajar, karena lebih mengasyikan. Dan Akibat pergaulanlah kami mengenal lawan jenis.
Sayangnya, pergaulan kami sering dipandang negatif oleh orang-orangtua. Jika ada yang bertato, dikira preman. Jika ada yang rambutnya mohawk dikira orang gila. Padahal bukan, mereka bagian dari kami semua. Tapi, jalan mereka saja yang berbeda. Seperti orang yang bertato, dia adalah pecinta seni sejati. Sampai-sampai tubuhnya sendiri adalah seni.
Media pergaulan kami yang paling populer sekarang adalah jejaring sosial, kenapa? karena disana tidak ada orangtua! Dari sekian banyak facebooker ABG, berapa sih yang orangtuanya punya FB atau setidaknya melek IPTEK? Padahal, wilayah dunia maya itu terlalu luas untuk anak seusia kami. Saat kami bebas, pendamping pun tak ada. Apa yang terjadi?
Pemerkosaan, Penculikan, Tawuran, Judi, Narkoba, Pembunuhan Karakter, Pengucilan, Penipuan, dan apapun bisa terjadi di jejaring sosial kami. Karena apa? tidak ada pengawasan dari orangtua kami, jadi kami bebas disana. Jadi, jangan salahkan kami jika 8 jam waktu kami dihabiskan disana.
Solusinya mudah, Berikan kami waktu untuk bicara, biarkan kami tumbuh bersama dalam pengawasan dan bekali kami dengan agama dan pengetahuan. Hanya itu yang sebenarnya kami butuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H