Tren pinjaman online (pinjol) dikalangan mahasiswa semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan akses internet yanga semakin luas. Banyak mahasiswa yang memilih pinjol sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan financial yang mendesak, seperti biaya kuliah, kebutuhan sehari-hari, atau biaya tak terduga lainnya. Pinjol menawarkan kemudahaan akses dan proses yang cepat seiring kali hanya memerlukan aplikasi di handphone untuk mendapatkan persetujuan dalam hitungan menit. Dengan berbagai pilihan produk pinjaman dan syarat yang relative ringan, pinjil menjadi pilihan menarik bagi mahasiswa yang mungkin tidak memiliki akses ke lembaga keuangan tradisional.
      Pertumbuhan pinjaman online pada mahasiswa semakin popular dari hari ke hari, banyak mahasiswa yang kurang memahami sepenuhnya risiko terkait dengan pinjol membuatnya terlena akan banyaknya tawaran yang menarik. Pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah berupaya untuk mengatur dan mengawasi industry pinjaman online untuk melindungi konsumen. Hingga saat ini, terdapat 125 pinjaman online yang terdaftar dan berizin di OJK dan masih banyak pinjol illegal yang beroperasi. Banyaknya kasus mahasiswa yang terterat pinjol di Indonesia, salah satunya adalah kasus mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjerat utang pinjol mencapai Rp. 650 Juta, sekitar 317 orang mahasiswa yang terjerat kasus ini dengan total kerugian mencapai Rp. 2,3M. Akibatnya mahasiswa dikejar oleh dept collector terus menurut mengalami tekanan mental yang sangat berat.
      Penting bagi mahasiswa untuk memahami manfaat dan tantangan pinjol agar dapat membuat keputusan yang bijak dalam menggunakan layanan pinjaman online. Berbagao manfaat pinjol diantaranya dengan adanya aksesbilitas memberikan kemudahan akses bagi mahasiswa untuk mendapatkan dana dengan cepat, prosesnya begitu cepat bahkan hanya dalam hitungan menit. Hal itu sangat menarik bagi mahasiswa yang sedang dalam keadaan mendesak, fleksibilitas yang menawarkan berbagai pilihan pinjaman dan tenor memungkinkan mahasiswa untuk memilih sesuai dengan kemampuan mereka. Setelah diteliti manfaat pinjol maka harus mengerti juga tentang tantangan yang harus dihadapi jika ingin melakukan pinjaman online seperti resiko terjerat hutang, banyak mahasiswa yang tidak mampu mengelola pinjaman mereka dengan baik yang menyebabkan masalah financial jangka panjang, memiliki tingkat bunga yang sangat tinggi, dan kurangnya literasi keuangan. Banyaknya mahasiswa yang kurang memhami tentang manajemen keuangan yang membuat rentan pada jebakan hutang pinjol.
      Kampus menjalankan peran penting untuk meminimalisirkan adanya tren pinjol di kalangan mahasiswa, dengan adanya edukasi keuangan yang membantu mahasiswa untuk benar-benar memahami dasar pengelolaan uang termasuk cara membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi. Edukasi keuangan juga mendoong mahasiswa untuk mengelola keuangan secara efektif, mereka harus diajarkan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan serta memahami pentingnya menabung sebelum meminjam. Dengan ini mahasiswa dapat membuat keputusan financial yang bijak dan menghindari pinjaman yang tidak perlu.
      Jika ingin melakukan pinjol, ada beberapa hal yang ahsrus dipelajari yaitu sebelum mengajukan pinajaman, perlu memahami semua syarat dan ketentuan yang berlaku termasuk suku bunga, biaya administrasi, dan denda keterlambatan. Penting juga untuk hanya meminjam dengan jumlah yang benar-benar dibutuhkan untuk mengurangi adanya risiko terjebak utang yang sulit dilunasi, dan tentunya adanya rencana pengembalian yang realistis dengan menghitung kemampuan financial sebelum meminjam untuk menghindari keterlambatan pembayaran. Hindari penggunaan pinjaman online untuk kebutuhan konsumtif yang tidak mendesak dan harus berfokus pada pengguanaan yang lebih penting seperti biaya pendidikanyang memerikan manfaat jangaka penjang. Banyak sekali alternatif lain seperti beasiswa yang bias mahasiswa coba daripada mencoba pinjol yang sangat beresiko dan merugikan diri sendiri di amsa depan.
      Pinjaman online atau pinol ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dengan adanya akses cepat dan mudah ke dana untuk memenuhikebutuhan mendesak, proses pengajuannya sangat sederhana dan fleksibilitas dalam jumlah pinjaman menjadikannya pilihan yang sangat menarik bukan? Namun adanya tantangan yang signifikan seperti risiko terjebak dalam utang akibat suku bunga tinggi dan biaya tambahan. Kurangnya literasi keuangan membuat mahasiswa rentan akan adanya jebakan pinjol, oleh karena itu penting bagi mahasiswa untuk memahami risiko dan melakukan pengelolaan keuangan dengan baik untuk bisa memanfaatkan pinjol secara bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H