Mohon tunggu...
Dear Noto
Dear Noto Mohon Tunggu... -

Saya orang biasa, terlahir dari keluarga bisa, berkepribadian biasa, tapi ingin menjadi luar bisa bagi orang-orang yang aku sayangi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hilangnya Sepur Tebu dan Nasib Jalan Raya Srage-Kesesi Pekalongan

5 Februari 2011   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:53 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali "sepur tebu" melintas banyak anak-anak dipinggiran rel langsung bergegas lari mendekat. Entah hanya sekedar melihat atau juga untuk "klurud" tebu sekedarnya untuk dimakan. ada pula dari sekumpulan anak-anak itu memasang seutas kawat atau besi diameter kecil di atas rel supaya terlindas roda sepur,yang nantinya untuk membuat pisau mainanan. Gambaran yang demikian tentu tidak bisa dinikmati anak-anak masa kini. Dulu, Bagi anak-anak di sekitar perlintasan rel yang menghubungkan Sragi-Kesesi itu, sepur tebu merupakan media hiburan yang sangat mengasyikan dan tentu saja murah meriah jika dibandingkan dengan permainan anak-anak jaman sekarang. Dalam satu dekade terakhir ini situasi itu kini tak dapat dinikmati lagi. Kebijakan untuk mengganti transportasi pengangkut tebu dari "sepur tebu" beralih ke truk adalah penyebabya. Meski kebijakan tersebut mungkin sebagai bagian dari strategi ekonomi untuk melakukan efisiensi atau dengan alasan lainnya.

Sekarang, setelah sepuluhan tahun Sepur tebu tak beroperasi lagi kita baru merasakan akibat yang ditimbulkannya. Satu hal yang luput dari perhatian masyarakat adalah Jalan raya yang menghubungkan antara Sragi-Kesesi kini memiliki beban yang begitu berat karena harus "menanggung" kebijakan tersebut. Kita tentu mafhum truk pengangkut tebu yang melintasi jalan raya Sragi-Kesesi setiap panenan tebu sedikit banyak berpengaruh pada kondisi badan jalan. Apalagi kalau kita perhatikan muatan yang dibawa truk tebu sangat tidak seimbang dengan kapasitas kekuatan jalan. Itulah mengapa jalan raya Sragi-Kesesi saat ini dalam keadaan rusak parah. Kondisi demikian ini juga berakibat pada tingginya angka kecelakaan akibat berebut jalan untuk menghindari jalanan berlubang. Sayangnya sejauh ini Pemda Pekalongan seakan menutup mata dan membiarkan kondisi ini terus terjadi tanpa respon yang cukup.

Seharusnya ketika kebijakan akan diambil perihal peralihan moda transportasi dari "sepur tebu" ke truk sebagai pengangkut tebu. Pemda atau pihak terkait melakukan kajian tentang kualitas dan kelayakan jalan yang akan dilalui truk tebu yang bermuatan super berat itu. Dengan adanya kajian terhadap rencana kebijakan baru tersebut, maka sebelum truk tebu itu dapat beroperasi, Pemda Kabupaten paling tidak "wajib" untuk memperbaiki kualitas jalan raya Sragi-Kesesi sehingga mampu menampung beban berat dari truk-truk pengangkut tebu. Kini semuanya memang telah terlambat. Jalan Raya Sragi-Kesesi kini dalam rusak parah, bahkan meyerupai gubangan-gubangan air jika musim hujan turun. Memang betul sudah ada upaya dari Pemda Kabupaten Pekalongan untuk memperbaiki kondisi jalan Raya Sragi- Kesesi. Namun lagi-lagi ada kesan bahwa perbaikan jalan tersebut tidak serius atau belum menjadi prioritas kebijakan. Bagaimana mau dibilang serius kalau sudah dua tahun berjalan perbaikan jalan yang ada hanya"menghasilkan" beberapa kilometer saja, yaitu di daerah "gerbang kerep-bruk putih" serta di daerah "Bakungan" Mulyorejo (Kesesi). Apakah sebegitu miskinnya APBD Kabupaten sehingga jalanan yang hanya panjangya beberapa kilometer saja tidak mampu memperbaiki karena alasan biaya! Perlu diingat pula bahwa jalan Raya Sragi-Kesesi sangat penting artinya sebagai penggerak roda perekonomian para petani padi di dua kecamatan tersebut.

Kita tidak ingin fakta-fakta yang terjadi diatas justru membenarkan anggapansebagian kelompok masyarakat yang meneyebut Pemda Kab. Pekalongan selama ini tidak adil dalam melakukan pemerataan pembanguanan terutama di pekalongan bagian barat. Tulisan ini sekaligus mengguggah keseriusan wakil-wakil kita di DPRD Kab. Pekalongan dari "Daerah Pemilihan" Sragi dan Kesesi untuk meneruskan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Kesesi dan sragi. Ingat belum lama anda berjanji untuk menjadi wakil kami, untuk meyuarakan suara kami dan memperjuangkan nasib kami untu menjadi lebih baik. sekian..........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun