Mohon tunggu...
Marintan Irecky
Marintan Irecky Mohon Tunggu... Lainnya - ENG - IND Subtitler and Interpreter

Indonesian diaspora who has been living in Saudi Arabia since 2013. Currently interested in topics about women, family and homemaking, and female intra-sexual competition.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Salah Diksi, Fatal Akibatnya

21 Juni 2012   10:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_196162" align="aligncenter" width="478" caption="(sumber: library.austintexas.gov)"][/caption] Translation is only news when it is wrong. Bukan hanya penerjemah, tapi sepertinya semua orang setuju dengan kalimat tersebut, setidaknya mereka yang mempelajari tata bahasa Inggris (grammar). Sebuah terjemahan bisa diartikan menghina atau menyinggung kelompok tertentu bila pemilihan diksinya salah. Bila kesalahan penerjemahan hanya terjadi pada tugas kuliah, mungkin hanya nilai jelek yang didapat. Namun apa jadinya bila hal itu terjadi pada sebuah iklan yang dimuat secara luas lewat internet dan menjadi sebuah bahasan panas yang merugikan beberapa pihak tertentu? Hal ini baru saja dialami oleh Korean Air, maskapai penerbangan asal Korea Selatan, yang pada hari ini resmi meluncurkan rute penerbangan baru ke Nairobi, Kenya. Korean Air membuat iklan rute baru ini dengan menggunakan diksi yang dianggap menyinggung warga Kenya karena menggunakan kata ‘primitif’ di dalamnya. [caption id="attachment_196163" align="aligncenter" width="522" caption="#PrimitiveEnergy yang menjadi trending topic dalam iklan rute baru Korean Air (sumber: africareview.com)"]

13402742371710519337
13402742371710519337
[/caption] "Fly Korean Air and enjoy the grand African Savanna, the safari tour, and the indigenous people full of primitive energy," begitu bunyi iklan rute baru Korean Air dalam websitenya yang memakai Bahasa Inggris. Sebagai salah satu maskapai Asia Timur yang gencar melebarkan sayapnya secara global, menulis kalimat iklan dalam Bahasa Inggris tentunya sangat penting bagi Korean Air. Sayangnya, pemilihan kata ‘primitif’ dalam kalimat tersebut diterjemahkan lain oleh para warga Korea. Sebagian merasa dilecehkan, sebagian lainnya menganggap iklan tersebut sebagai lelucon. Menurut kamus Oxford online, kata ‘primitive’ diterjemahkan sebagai relating to, denoting, or preserving the character of an early stage in the evolutionary or historical development of something. atau dalam Bahasa Indonesianya, berkaitan dengan, menunjukkan, atau memiliki sifat yang sama dengan tahap awal perkembangan evolusi dan sejarah dari suatu hal. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘primitif’ bermakna “keadaan yang sangat sederhana; belum maju (tt peradaban; terbelakang): kebudayaan --; 2 sederhana; kuno (tidak modern tt peralatan). Akibat pemilihan kata ‘primitif’ dalam bahasa iklannya, Korean Air menuai berbagai reaksi di jejaring sosial Twitter. Saking hebohnya, dua hari lalu sampai muncul trending topic #PrimitiveEnergy. Berikut ini adalah beberapa di antara kicauan yang menyinggung soal energi primitif Kenya tersebut. @amdavy My #PrimitiveEnergy cannot allow me to open my eyes anymore… good night primates@Omwoyoski Korean Air to make its first landing tomorrow, can we have 2 baboons on the runway to showcase #PrimitiveEnergy @SorayaSpeaks What part of #PrimitiveEnergy is a translation of anything that doesn’t play on racist, outdated stereotypes of Africans?

Pihak Korean Air mengatakan bahwa pemilihan kata ‘primitif’ tersebut sebagai kelalaian dalam penerjemahan kata dalam Bahasa Korea ke Bahasa Inggris dan bukan kesengajaan yang berisi rasisme. Mereka pun telah menghapus iklan tersebut dan meminta maaf melalui rilisan persnya yang bisa dilihat di websitenya. Meski demikian, ini layak menjadi pelajaran bagi kita juga, orang-orang Indonesia, yang sering kali keminggris. Semoga para copywriter dan editor semakin teliti sebelum memutuskan untuk menayangkan atau memublikasikan iklan maupun pengumuman dalam Bahasa Inggris. Salah pilih kata, fatal akibatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun