Mohon tunggu...
Marintan Irecky
Marintan Irecky Mohon Tunggu... Lainnya - ENG - IND Subtitler and Interpreter

Indonesian diaspora who has been living in Saudi Arabia since 2013. Currently interested in topics about women, family and homemaking, and female intra-sexual competition.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menariknya Toko Suvenir di British Museum

17 September 2015   20:33 Diperbarui: 17 September 2015   22:17 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Toko Suvenir dan Toko Buku British Museum "][/caption]

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi British Museum pada saat terbang ke London. Sebagai penggemar wisata museum, tentunya saya merasa gembira sebab berkunjung ke museum ini sama sekali tidak dikenakan biaya masuk. Meskipun tidak dikenakan biaya masuk, bangunan British Museum tampak berdiri megah dari luar dan tatanan interiornya sangat menarik sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama mengagumi koleksi benda bersejarah yang dipajang di dalamnya.

Yang membuat saya kagum dari museum ini bukan hanya koleksi di dalamnya saja, namun juga bagaimana pengelola mengurus museum ini sehingga bisa menjadi salah satu museum terbaik di dunia. British Museum memiliki toko suvenir dan toko buku yang terletak di lantai dasar, di sebelah timur dari pintu masuk museum.

Toko suvenir dan toko buku inilah yang menjadi nadi dari pemasukan finansial museum tersebut. Di dalamnya pengunjung bisa menemukan beragam buku dan cinderamata yang berhubungan dengan koleksi museum maupun segala sesuatu yang khas Inggris. Kartu pos dan buku mungkin sudah jamak dijumpai di beragam museum lainnya, namun British Museum jauh lebih kreatif dari museum pada umumnya.

 

[caption caption="Lipbalm dengan desain ala mumi Mesir ini dibanderol seharga 4,5 poundsterling atau sekitar Rp 101.000,"]

[/caption]

Mata saya seketika langsung tertuju melihat sepaket lipbalm bertema wanita Mesir yang terlihat begitu menarik di pintu masuk. Lalu ada pula bebek lucu yang biasa dipakai menemani anak-anak berendam di bak mandi bertemakan firaun dan sphinx. Magnet kulkas berbentuk mumi, puzzle berhiaskan tulisan hieroglif dari Mesir kuno, maupun kotak pensil berbentuk sarkofagus mumi Firaun. Ada pula mug, tumbler, payung, dan kaos bergambar tentara Roma. Bagi penggemar Shakespeare, ada koleksi pena bulu, tinta dan kertas surat khas era penulis tersebut yang bisa dibawa pulang untuk koleksi.

 

Harga suvenir yang ada di toko tersebut tidak bisa dibilang murah, mulai dari 1 hingga 50 poundsterling. Meski begitu, dari pengamatan saya para pengunjung tidak keberatan menghabiskan banyak uang untuk membawa pulang oleh-oleh yang menarik nan edukatif tersebut.

Selain dari toko suvenir, British Museum juga mengandalkan kotak sumbangan dan penjualan buku-buku sejarah dan panduan museum untuk menghidupkan keuangannya. Buku panduan British Museum tersedia dalam dua pilihan, seharga 2 pounds untuk ukuran kecil dan 5 pounds untuk ukuran besar. Buku-buku panduan sejarah yang tersedia dilabeli harga 2 pounds, dengan bonus satu buku untuk setiap pembelian tiga buku sejenis.

Banyak pengunjung yang saya lihat menghabiskan uang mereka untuk membeli buku maupun mendonasikannya ke dalam kotak sumbangan yang tersedia di aula utama museum. Mungkin karena British Museum tidak mengenakan biaya masuk kepada para pengunjung, namun bisa menyediakan edukasi dalam kemasan yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun