Mohon tunggu...
Marintan Irecky
Marintan Irecky Mohon Tunggu... Lainnya - ENG - IND Subtitler and Interpreter

Indonesian diaspora who has been living in Saudi Arabia since 2013. Currently interested in topics about women, family and homemaking, and female intra-sexual competition.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

[Part 2] Cara Korea Melestarikan Bahasanya

19 Juni 2012   04:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="478" caption="Hangeul, aksara Korea (sumber: gomadnomad.com)"][/caption] Beberapa waktu lalu saya menulis tentang cara Korea melestarikan bahasanya dari segi usaha yang dilakukan oleh pemerintahnya. Kali ini saya ingin membahas apa saja yang dilakukan oleh badan nonpemerintah atau bahkan organisasi swadaya asal negeri ginseng itu untuk melestarikan bahasanya. Berikut ini adalah beberapa sumber online yang saya gali lebih dalam untuk menunjukkan kepada para Kompasianers, betapa gigihnya bangsa Korea mempromosikan bahasa mereka ke seluruh dunia melalui dunia maya. Usaha mereka berikut ini patut kita tiru. D. Learning Korean via The Korea Times [caption id="attachment_195698" align="aligncenter" width="360" caption="Salah satu materi pelajaran di situs Korea Times (sumber: www.koreatimes.co.kr)"]

1340077417342814772
1340077417342814772
[/caption] The Korea Times adalah salah satu dari 3 harian berita berbahasa Inggris tertua (dua lainnya adalah Korea Herald dan Korea JoongAng Daily). Seperti harian Kompas yang juga memiliki website berita, The Korea Times memiliki website berita dalam dua versi, Bahasa Korea dan Bahasa Inggris. Dengan mengakses laman berbahasa Inggrisnya di http://www.koreatimes.co.kr/ pembaca tidak hanya bisa mengakses berita terbaru di Korea maupun mancanegara saja, tapi juga bisa belajar Bahasa Korea melalui rubrik khusus Learning Korean. Rubriknya memang tidak seinteraktif website-website khusus belajar Bahasa Korea lainnya, namun cukup menarik karena disajikan dalam satu halaman khusus per topik. Apalagi ada ilustrasi serta romaji (cara membaca Hangeul dalam huruf Latin). Di awal belajar Bahasa Korea, saya dan teman-teman sering memprint halaman pelajaran tersebut lalu mengklipingnya jadi satu. Teman saya yang lain ada juga yang dengan kreatifnya membuatnya menjadi flashcards yang praktis dibawa ke mana-mana. E. Mari Belajar Bahasa Korea via KBS World Indonesia [caption id="attachment_195700" align="aligncenter" width="445" caption="Materi pelajaran Bahasa Korea bisa juga didownload oleh pengguna Apple (sumber: rki.kbs.co.kr)"]
1340077856668516658
1340077856668516658
[/caption] Pecinta Korea yang rajin mengikuti kabar terbaru negara itu (*bukan hanya tren KPopnya saja ya, hehehe) pasti mengenal jaringan radio ini. Serupa dengan VOA Indonesia, KBS World Indonesia pun menyajikan kabar terbaru berupa berita politik, ekonomi, internasional, dan hiburan lewat jaringan radio, televisi, dan website. Untuk siaran radionya bisa disimak melalui Radio Camajaya di gelombang 102,6 MHz setiap hari jam 19.00 – 20.00 WIB. Sedangkan untuk berita websitenya, KBS World Indonesia bisa diakses melalui http://rki.kbs.co.kr/indonesian/. Bukan hanya berita terbaru dari Korea saja, KBS World Indonesia menyediakan rubrik khusus untuk belajar Bahasa Korea yang disajikan dalam Bahasa Indonesia. Ada dua rubrik yang bisa diklik di sidebar sebelah kanan laman websitenya, yaitu “Mari Belajar Bahasa Korea (baru)” dan “Mengenal Bahasa Korea (lama)”. [caption id="attachment_195701" align="aligncenter" width="529" caption="Materi dasar tentang penggabungan konsonan dan vokal dalam Hangeul (sumber: screen captured wonosari.com)"]
13400779271638733656
13400779271638733656
[/caption] Apa yang membedakan kedua rubrik itu? Di bagian pelajaran lama, netizen bisa mengakses materi belajar dari awal, yaitu mengenal huruf-huruf Korea (Hangeul) dan belajar kata-kata dasar yang berguna untuk meneruskan materi pelajaran di bagian baru. Di bagian baru, netizen disuguhkan materi berupa percakapan-percakapan sederhana yang berguna untuk dipraktikkan di Korea, misalnya cara menanyakan jalan, cara memesan taksi, dan percakapan ketika sedang berada di pusat belanja. F. TalkToMeInKorean (TTMIK) [caption id="attachment_195705" align="aligncenter" width="460" caption="Tampilan situs TalkToMeInKorean (screen captured from intankemalasari.blogspot.com)"]
13400782241178252972
13400782241178252972
[/caption] Ini adalah sebuah komunitas dan juga website khusus belajar Bahasa Korea yang digagas oleh seorang blogger, B-Boy, sekaligus polyglot Korea bernama Hyunwoo Sun. Bersama 6 orang blogger dan pecinta bahasa lainnya, Hyunwoo mengasuh website yang diberi nama TalkToMeInKorean (TTMIK) ini hingga bisa berkembang menjadi banyak komunitas TTMIK di berbagai negara. Di Asia Tenggara, TTMIK di antaranya ada di Filipina dan Indonesia. [caption id="attachment_195707" align="aligncenter" width="336" caption="Tampilan depan materi pelajaran TTMIK level 3 yang bisa diunduh dalam bentuk PDF"]
13400784832066309365
13400784832066309365
[/caption] Materi pelajarannya bisa dinikmati secara gratis melalui video, PDF, dan juga podcast yang ada di website http://www.talktomeinkorean.com/. Tentunya semua materi pelajaran disajikan dalam Bahasa Inggris agar bisa diakses lebih banyak orang di seluruh dunia. Untuk mereka yang lebih memilih belajar lewat komunitas TTMIK Indonesia, bisa juga mengakses materi pelajaran lewat Facebook dan Twitter TTMIK Indonesia (tentunya jumlahnya lebih terbatas karena harus dialihbahasakan dari materi TTMIK yang berbahasa Inggris). Itulah contoh-contoh nyata upaya Korea dalam melestarikan dan mempromosikan bahasanya ke seluruh dunia. Bila negara yang berpenduduk kurang dari 80 juta jiwa itu bisa melestarikan bahasanya dan memaksa bangsa-bangsa lain mempelajari Bahasa Korea, maka Indonesia yang jumlah penduduknya tiga kali lipat dari mereka pasti lebih dari bisa. Mari meniru cara Korea untuk melestarikan Bahasa Indonesia!

1327080720256908102
1327080720256908102

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun