Mohon tunggu...
Deddy Arifin
Deddy Arifin Mohon Tunggu... -

Mencoba terus belajar .....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengamat Militer AS: Iran Mampu Menenggelamkan Kapal Induk AS

10 Januari 2012   10:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:05 9111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pengamat militerASDr. Adam B. Lowther di http://globalpublicsquare.blogs.cnn.com/2012/01/09/five-reasons-not-to-attack-iran/ menyebutkan bahwa Iran mampu menenggelamkan Kapal Perang AS yang masuk ke perairan tsb, ” The recent naval exercises by the Iranian navy illustrate a clear strategy that would seek to close the strait while attempting to sink American combat vessels that enter the area.”.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa Iran tidak seperti Grenada, Panama, Somalia, Haiti, Bosnia, Serbia, Afghanistan atau Irak.. Dalam contoh negara2 tsb AS dengan mudah menguasai dalam sebuah invasi militer. Ini terjadi karena kemampuan militer negara-negra tsb tidak mampu bersaing dengan militer AS. Militer Iran jauh lebih kompeten dan berpengalaman selama satu dekade selama prak Iran Irak serta memiliki pemahaman yang baik tetang taktik dan strategi perang AS.

Menurut analisisnya Dr. Adam B. Lowther yang merupakan member faculty dariU.S. Air Force's Air University mengatakan ada 5 alasan AS tidak menyerang Iran :

Pertama : Iran memiliki Angkatan Perang yang cukup mampu menghadapi Militer AS dibanding yang telah dihadapi AS dalam beberapa dekade terakhir. Iran tidak seperti Grenada, Panama, Somalia, Haiti, Bosnia, Serbia, Afghanistan atau Irak.. Dalam contoh negara2 tsb AS dengan mudah menguasai dalam sebuah invasi militer. Ini terjadi karena kemampuan militer negara-negra tsb tidak mampu bersaing dengan militer AS. Militer Iran jauh lebih kompeten dan berpengalaman selama satu dekade selama prak Iran Irak serta memiliki pemahaman yang baik tetang taktik dan strategi perang AS.

Sebagai contoh, angkatan laut Iran mahir berperang pada pesisir dan sangat mungkin mampu menutup Selat Hormuz untuk durasi yang cukup untuk dapat menggetarkan ekonomi dunia. Latihan-latihan angkatan laut yang baru-baru ini dilakukan oleh angkatan laut Iran menggambarkan strategi yang jelas untuk mencari cara bagaimana menutup selat dan mampu menenggelamkan kapal perang Amerika yang masuk daerah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kerugian yang signifikan pada lalulintas pelayaran, khususnya lalulintas kapal tanker dan akan menyebabkan harga minyak meroket.

Kedua : Kementrian Intelijen dan Keamanan Iran (Mois), termasuk yang paling kompeten di dunia. Selama tiga puluh tahun terakhir, agen Mois telah berhasil mengejar, memburu dan membunuh para pembangkang, mantan penjabat pemerintah Syah serta mampu menangkal ancaman nyata atau rezim anti Iran. Kemampuan ini disebut-sebut sama dengan kemampuan Agen Rahasia AS.

Ketiga : Hizbullah yang didukung Iran lebih mampu melakukan serangan teroris dibanding serangan al-Qaeda. Pada tiga dekade terakhir pengalaman Hizbullah melawan Israel di Lebanon dan Israel utara, yang diduga memiliki hubungan dengan kartel narkoba Amerika Latin, serta jaringan global. Hizbullah adalah jaringan internasional yang mampu melakukan serangan skala besar terhadap AS dan kepentingannya di luar negeri.

Bahkan, sel-sel Hizbullah yang diyakini aktif di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, dan di tempat lain, membuat organisasi ini dapat memberi ancaman hipotetis. Ketika militer AS menyerang Iran, Hizbullah kemungkinan akan melakukan serangkaian serangan yang tak akan mudah digagalkan.

Keempat : kemampuan cyber Iran yang mengesankan dan terus berkembang. Serangan pada infrastruktur nuklir Iran kemungkinan akan berlanjut lagi. Ini mungkin akan menargetkan data penting di sektor publik dan swasta dan berusaha untuk mendatangkan malapetaka, mematikan sistem, serta menghancurkan data.

Kelima : setelah satu dekade operasi militer yang terus menerus, militer AS layak istirahat dari perang. Perang Afghanistan dan Irak telah merenggut para prajurit Amerika, wanita, keluarga mereka, dan menhabiskan perlatan yang menjadi andalan mereka. Sebuah "serangan terbatas" terhadap Iran kemungkinan akan mengakibatkan perang yang lebih luas, sehingga sulit bagi militer untuk beristirahat .

dear : diambil dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun