Mohon tunggu...
deaputri
deaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Darurat kepercayaan orang tua murid terhadap Guru

8 Januari 2025   06:40 Diperbarui: 8 Januari 2025   00:02 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa kabar dunia?, Apa kabar guru hebat diseluruh penjuru negeri ini?, Ketika banyaknya laporan yang diajukan orang tua murid terhadap guru atas Tindakan tegas yang dinilai keras. Tegas bukan berarti keras, Tegas artinya mendidik dengan norma, sedang keras artinya mendidik yang didasarkan emosi sesaat dan tidak jelas, keras diiringi dengan kekerasan sedang tegas diiringi dengan perilaku tegas. Katanya, guru adalah pengganti orang tua disekolah namun ketika mereka mendidik muridnya dengan cara tegas ancaman hukuman justru menanti, sistem pendidikannya yang salah atau pola pikir orang tuanya yang salah?

                          Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi manusia, baik potensi fisik, mental, emosional, dan spiritual, agar dapat berfungsi dalam kehidupan, Pendidikan juga merupakan proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang, agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Seiring dengan tujuan pendidikan, seharusnya orang tua sadar bahwa setiap yang dilakukan guru merupakan bagian dari pendidikan. Orang tua juga harusnya terlibat aktif dalam pembelajaran sekolah, karena sejatinya antara orang tua maupun guru memiliki keterkaitan, yakni mendidik anaknya. Menurut penelitian, keterlibatan orang tua murid berdampak baik dalam setiap proses pembelajaran.

                        Ketika orang tua mengirim anak ke sekolah, sejatinya mereka menitipkan harapan besar kepada guru untuk mendidik anaknya dan menjadi orang tua pengganti disekolah, Dalam harapan itu seharusnya orang tua memberikan kebebasan terhadap metode apa yang akan digunakan guru untuk mendidik anaknya, Harapan itu berjalan dengan sebuah kepercayaan. Kepercayaan itu, apabila hilang akan menimbulkan cara pandang, Misalnya cara didik tegas akan dipandang keras.

                          Bagaimana media sosial memberi pengaruh negatif yang menyebabkan siswa mudah terpicu untuk melaporkan guru atau melebihkan-lebihkan kejadian sebenarnya ke orang tua. Contohnya kasus pak Sambudi yang divonis 3 bulan penjara karena mencubit muridnya yang tidak mau sholat, kemudian ibu Khusnul yang jadi tersangka karena ada anak muridnya yang cedera saat bermain, dia dinilai lalai menjaga. Parahnya, juga terjadi kekerasan terhadap guru yang dilakukan orang tua murid, Sebagai balasan ucapnya.

                              Dalam hal ini diperlukan pemahaman atas orang tua terhadap sistem pendidikan yang ada disekolah anak, juga perlunya edukasi yang diberikan pihak sekolah terhadap orang tua murid agar tidak terjadi kesalah pahaman.  Guru juga seharusnya menggunakan kepercayaan yang diberikan orang tua murid dan pihak sekolah untuk mendidik anak murid sebaik-baiknya dengan cara yang tegas, bukan keras. Orang tua murid juga seharusnya memberikan pemahaman terhadap anaknya bagaimana itu cara didik tegas, dan bagaimana cara didik keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun