Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para pembuat film dan beberapa aktivis muda yang ceritanya diangkat dalam dokumenter. Diskusi ini dipandu oleh Ara, Konten Creator Ecoton, yang menekankan pentingnya mendengar suara generasi muda dalam perjuangan lingkungan.
“Melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, bahkan dari generasi yang sering diremehkan yaitu Gen Z,” ujar salah satu pengunjung
Pemutaran film ini berhasil menyentuh hati para penonton. “Saya sangat terinspirasi oleh perjuangan mereka. Film ini menyadarkan saya bahwa saya juga bisa mulai melakukan hal-hal kecil untuk mengurangi sampah plastik,” ungkap seorang mahasiswa yang hadir di acara tersebut.
Tidak hanya itu, film ini juga memicu diskusi tentang bagaimana mengintegrasikan suara dan aksi Gen Z ke dalam kebijakan lingkungan yang lebih besar. Beberapa perwakilan pemerintah daerah yang hadir bahkan menyatakan tertarik untuk mengadopsi beberapa inisiatif yang ditampilkan dalam dokumenter.
Selain pemutaran film, hari kedua pameran juga diisi dengan lokakarya seni dari limbah plastik yang melibatkan para pelajar. Dengan The Strawberry's Voice, ECOTON berharap semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk bergerak melawan krisis plastik.
Pameran Human Plastic terus berlanjut dengan berbagai agenda menarik yang dirancang untuk menggugah kesadaran publik tentang urgensi mengatasi polusi plastik secara kolektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H