Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem sungai, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengadakan kegiatan menarik yaitu Detektif Sungai. Program ini melibatkan masyarakat, pelajar, dan aktivis lingkungan lainnya untuk mengidentifikasi masalah pencemaran dan mencari solusi konkret untuk pelestarian sungai di wilayah Surabaya, Â Gresik dan sekitarnya.
Kegiatan "Detektif Sungai" berlangsung di Sungai depan kantor ecoton. Peserta diajak melakukan berbagai aktivitas, seperti pengambilan sampel air, analisis kualitas air, dan pemetaan sumber polusi. Tidak hanya itu, mereka juga belajar mengenali mikroplastik, bahan kimia berbahaya, dan dampaknya terhadap ekosistem.
"Tujuan kami adalah menjadikan generasi muda sebagai agen perubahan. Dengan pengetahuan yang mereka miliki, diharapkan mereka bisa membantu menjaga sungai dari ancaman pencemaran," jelas Prigi Arisandi, Direktur Eksekutif Ecoton.
Program ini mengusung konsep partisipatif di mana peserta terlibat langsung dalam proses pengambilan data ilmiah. Hasil temuan selama kegiatan akan dilaporkan kepada pemerintah daerah sebagai dasar untuk tindakan lebih lanjut.
Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah tingginya partisipasi generasi muda. Lebih dari 50 siswa SMA dan mahasiswa dari berbagai daerah hadir dan aktif berkontribusi. Mereka tidak hanya belajar tentang dampak pencemaran terhadap lingkungan, tetapi juga mendapat wawasan baru tentang pentingnya gaya hidup ramah lingkungan.
"Awalnya saya tidak tahu seberapa parah kondisi sungai di sekitar kita. Setelah ikut kegiatan ini, saya jadi lebih peduli dan ingin mengajak teman-teman untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan," ujar salah satu peserta kegiatan detektif sungai.
Salah satu temuan penting dalam kegiatan ini adalah tingginya kadar mikroplastik di air sungai. Menurut Ecoton, mikroplastik menjadi ancaman serius bagi ekosistem air dan kesehatan manusia. "Mikroplastik ini berasal dari sampah plastik sekali pakai yang tidak terkelola dengan baik. Jika dibiarkan, dampaknya akan sangat buruk bagi biota air dan manusia yang mengonsumsi ikan dari sungai ini," kata Prigi.
Ecoton berharap pemerintah segera mengambil langkah serius untuk mengurangi limbah plastik, termasuk dengan membuat regulasi yang lebih ketat terhadap penggunaan plastik sekali pakai.
Melalui kegiatan "Detektif Sungai", Ecoton ingin menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Mereka juga berharap masyarakat dapat menjadi pengawas lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H