Indonesia Emas 2045 merupakan salah satu visi yang ingin di realisasikan oleh bangsa ini. Tetapi dengan keadaan bangsa Indonesia per detik ini, kita seakan-akan dihantui oleh rasa ragu dan cemas yang begitu dalam. Pasalnya beberapa konflik seperti ketimpangan sosial, korupsi dan masih banyak lagi yang saat ini belum bisa teratasi. Tentunya hal itu mencadi sebuah catatan yang besar bagi bangsa Indonesia yang pada saat itu (2045) merayakat ulang tahun yang ke 100 tahun pasca kemerdekaan. Kendati demikian dibalik kecemasan tersebut, ternyata ada beberapa peluang bagi bangsa ini untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Artikel ini akan membahas kecemasan Indonesia emas 2045 dan faktor pendorong terjadinya Indonesia emas 2045.Â
Kecemasa Indonesia Emas 2045
1. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Ketimpangan Sosial ataupun kesenjangan adalah masalah yang sering terjadi di suatu negara, termasuk Indonesia. Ada dua faktor yang mempengaruhi kesenjangan sosial, yaitu faktor internal yang berasal dari diri seseorang, contoh kemiskinan yang mengekang masyarakat. Dan yang kedua adalah faktor eksternal yaitu kesenjangan sosial ekonomi, demografi, kurangnya lapangan pekerjaan, perbedaan status sosial dan kemiskinan. Hal itu menyebabkan perbedaan yang amat mencolok terhadap kelas sosial yang ada di Indonesia. Pemerintah harusnya sadar dengan permasalahan yang begitu mencolok ini, karena tanpa mengatasi masalah ini Indonesia akan sulit untuk melakukan pertumbuhan ekonomi sehingga memperlambat tujuan awal kita, yaitu Indonesia emas 2045.
2. SDM (Sumber Daya Manusia) yang Tidak Merata
Apabila kita berbicara tentang SDM kita juga harus berbicara tentang bagaimana pendidikan yang ada di bangsa ini. Salah satu penyebab pendidikan yang tidak merata adalah letak geografi yang luas, menyebabkan ketidakmerataan pendidikan secara umum. Itu terlihat ketika kita membandingkan sistem pendidikan yang ada di Jawa dan Papua. Pemerintah perlu mengoptimalkan pendidikan yang ada di Indonesia saat ini, karena letak geografi kita yang mempersulit untuk memeratakan pendidikan tersebut. Karena pendidikan adalah salah satu cara yang sudah terbukti untuk bisa meningkatkan SDM yang lebih baik untuk bangsa ini. Ini bukan semata-mata hanya memberikan beasiswa bagi mereka yang berprestasi dan bantuan bagi mereka yang tidak mampu, karena pada faktanya masih banyak program pemerintah yang tidak efektif karena ada penyalahgunaan jabatan.Â
3. Korupsi yang Merajarela
Korupsi secara sederhana adalah bentuk penyalahgunaan jabatan demi memperoleh keuntungan sepihak. Korupsi masih merajarela di bangsa ini, hal ini terjadi karena beberapa faktor pendukung, salah satunya adalah hukum di Indonesia yang masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal itu mempengaruhi banyaknya koruptor yang masih berkeliaran diluar sana, karena mereka befikir untuk bisa korupsi sebanyak-banyaknya setelah itu mereka bisa membeli hukum yan ada (Menyuap pihak hukum). Korupsi dinilai memperlambat Indonesia emas 20045 dikarenakan apabila korupsi masih ada di suatu bangsa maka masalah-masalah yang lain akan terus ada, seperti ketimpangan sosial, anggaran negara yang membludak (Karena korupsi) dan tentunya pasti akan merusak kepercayaan beberapa investor.Â
Faktor Pendukung Indonesia Emas 2045
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih terjaga di tengah gejolak ekonomi global yang semakin meningkat. Pada kuartal ketiga tahun 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,94% dibanding tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhan ini lebih lambat dibanding periode sebelumnya, Indonesia masih mampu mempertahankan performa ekonomi yang relatif kuat. Â Menurut laporan Bank Dunia, Indonesia termasuk dalam kelompok negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga berada di jalur yang tepat dalam melakukan berbagai reformasi untuk menarik investasi asing, meningkatkan sektor manufaktur, serta memperkuat sektor digital dan teknologi. Dengan perencanaan yang baik, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjadi kekuatan ekonomi utama di Asia. Â 2. Bonus Demografi