Pada Selasa, 10 Desember 2024, Gelar Karya Sejarah dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Jambi. Acara ini dilaksanakan dalam bentuk expo atau gelar karya sebagaimana namanya, namun yang dipamerkan disini bukanlah produk komersial atau kegiatan komersial tetapi karya tulis sejarah siswa-siswi MAN Insan Cendekia Jambi bersesuaian tujuan akademik. Chairul Wahyudi, S. Pd. sebagai promotor dan fasilitator acara dan Irsyad Nurbadri Thalib sebagai Ketua Panitia Pelaksana Acara. Ya, Irsyad yang sama yang merupakan rekan penulis pada penelitian penulis, selayang pandang dapat dibaca di sini. Adapun penulis dalam penyelenggaraan expo ini? Masuk dalam kepanitiaan acara sepertinya sudah cukup bagi pelajar pensioner seperti penulis.
Mengangkat tema "Bhineka Tunggal Ika : The Untold History of Netherlandsch Indie", Expo ini berhasil meningkatkan dan meluaskan wawasan peserta didik MAN Insan Cendekia Jambi terhadap kekayaan sejarah daerah mereka. Siswa-siswi MAN Insan Cendekia Jambi selain berasal dari Jambi itu sendiri, terdapat pula mereka yang bukan orang Jambi. Siswa-siswi MAN Insan Cendekia Jambi yang berasal dari Jambi terbagi lagi ke dalam berbagai kabupaten-kabupaten penyusun Jambi dengan kekayaan sejarah masing-masing. Melalui prosedur penelitian sejarah yang ilmiah: Tema & Judul; Heuristik: Verifikasi; Interpretasi; dan Historiografi. Karya tulis tersebut kemudian dijelaskan para peserta didik secara sederhana dalam bentuk poster yang kemudian akan mereka presentasi pada expo ini.
pendidikan mata pelajaran Sejarah baik di kelas X, XI, dan XII. Expo ini diorganisir sedemikian rupa dalam memenuhi tuntutan tersebut dengan memberikan manfaat lebih baik bagi peserta didik dan Sejarah Jambi sendiri. Penugasan Penelitian Sejarah pada tiap tingkatan kelas dengan bobotnya tersendiri kemudian di-praktis-kan ke dalam sebuah expo. Ini merupakan cara pendidikan yang brilian, khususnya dalam pendidikan Sejarah yang kerap kali dianggap membosankan ketika dibayangkan sebagai proses pembelajaran ruang kelas. Tetapi, sebuah praktek pada pembelajaran Sejarah, ini benar-benar suatu inovasi.
Chairul Wahyudi berhasil memanfaatkan tujuan dan target pembelajaran yang telah ditetapkan Kemendikbud dan disesuaikan Kemenag dengan baik sekali. Memanfaatkan adanya P5P2RA (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin) poin penelitian sejarah pada KD (Kompetensi Dasar) yang wajib dipenuhi dalamSemua itu terbayar 8 jam setelah selesainya persiapan acara, pada pagi, hari-H. Sejak pagi dini hari, seluruh siswa-siswi MAN Insan Cendekia Jambi bersiap diri dengan semarak. Menyesuaikan dresscode, peserta didik diwajibkan diwajibkan menggunakan jarik, bebas mau jadi surjan atau kamen tidak masalah. Yang penting menutup aurat. Selain meningkatkan pengetahuan Sejarah, expo ini juga mendorong pengetahuan dalam bidang Budaya. Biarpun mengingat yang dilakukan adalah Budaya Jawa-Bali oleh siswa-siswi dari Bumi Melayu. Setelah rangkaian penyampaian presentasi penelitian sejarah telah disampaikan oleh setiap perwakilan kelas XII dilanjutkan wawancara dan penilaian poster penelitian sejarah kelas XI-jatah kerja Penulis. Ketika jatah kerja Penulis tiba masanya, di situlah kesibukan bertandang. Sudah didiskusikan panjang antara saya dan Seksi Keamanan seakan tiada artinya pada hari-H, namun begitu indah melihat seberapa abstraknya ketidaksesuaian teori dan praktek di lapangan. Ada saja yang tidak menuruti instruksi dengan. Kemudian sebagai Kemuncak dan penghujung acara, diberikan sejumlah penghargaan kepada sebagian peserta, yaitu: Best Poster: Fachrie Nur Akbar; Best Costume: Asroful Fikri & M. Chykal Hidayatullah serta Euis Zahra & Jauza Alyaa Syaakira; Presenter Terbaik: XII. 5 (Farabi Al Jazairi & Roro Syifa Ulansari); Presentator Terbaik: Muammar Imam Mujahid, Khaylannisa Sachi, Khalila Aura Rindiani; dan Peserta Terbaik: Nabilah Az-Zahrah, M. Azlansyah, Wafi al-Ard & Habib Ahmad Subhandru. Penulis menghaturkan "Selamat." Tak lupa, Penulis menghaturkan "Semangat" dan "Selamat" bagi siapa saja yang turut mensukseskan acara ini. Mau itu Promotor, Fasilitator, Majelis Guru, Panitia, Peserta, dan lain-lain.
Lega sekali rasanya dengan berakhirnya acara Gelar Karya Sejarah ini. Dari melihat latar belakang, tujuan, pelaksanaan, dan hasil dari keberadaan expo ini menunjukkan bahwa yang seperti Expo Sejarah MAN Insan Cendekia Jambi inilah yang menggerakkan jiwa-jiwa muda dalam menjelajah lebih dalam sejarah daerah mereka masing-masing. Melalui sebuah expo sebagai pemanfaatan tujuan dan target pembelajaran yang telah ditetapkan Kemendikbud dan disesuaikan Kemenag dengan baik sekali, expo ini merupakan gebrakan inovasi dalam pendidikan Sejarah yang kerap kali dianggap membosankan ketika dibayangkan sebagai proses pembelajaran ruang kelas. Expo ini juga berhasil meningkatkan dan meluaskan wawasan peserta didik MAN Insan Cendekia Jambi terhadap kekayaan sejarah daerah dan budaya mereka. Penulis harap dan sarankan bagi pembelajaran sejarah kedepannya dapat menerima, terbuka, dan menyerap inovasi-inovasi seperti ini, karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang paham akan sejarah bangsanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H