Mohon tunggu...
Dean Sakti Pratama
Dean Sakti Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya bernama lengkap Dean Sakti Pratama, nama panggilan saya Dean. saya bertempat tinggal di Tangerang Selatan. Saya sekarang sedang berkuliah di kampus islam yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta. saya mempunyai hobi yaitu berjualan makanan dan apapun itu untuk menghasilkan uang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Komunikasi Adolf Hitler

12 April 2023   02:00 Diperbarui: 12 April 2023   02:05 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

GAYA KOMUNIKASI ADOLF HITLER

Gaya Komunikasi Menurut Norton dalam Gaya Komunikasi dapat didefinisikan sebagai cara seseorang dapat berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti. Gaya komunikasi adalah jendela untuk memahami bagaimana dunia memandang seseorang sepernuhnya sebagai suatu kepribadian unik.

ADOLF HITLER

Adolf Hitler adalah seorang politisi dari negara Jerman sekaligus ketua partai Bernama "Nazi". Hitler adalah seorang veteran perang dunia I dengan banyak gelar, dengan banyaknya gelar yang ia punya, Hitler pun menjadi ketua partai pekerja jerman atau NSDAP pada tahun 1921, 2 tahun menjadi ketua NSDAP, Tahun 1923 Hitler melancarkan kudeta di Munich yang dikenal dengan peristiwa Beer Hall Putsch namun gagal. Karena kegagalan tersebut berujung dengan ditahannya Hitler selama kurang lebih 1 tahun Hitler bebas pada tahun 1924. Pada tahun 1933 Hitler mulai menjalankan apa yang ia ingin kan yaitu mendirikan Orde Baru Hegemoni Jerman Nazi.

Cara Hitler memimpin pasukannya adalah secara otokratik dengan menerapkan Fuhrerprinzip atau prinsip pemimpin. Gaya memimpin ini dianalogikan sebagai sebuah piramida dengan Hitler yang berada dipuncak dan pasukannya ada dibawahnya, dengan cara ini berarti mutlak jika Hitler adalah Hierarki tertinggi dan tidak ada yang bisa membantah, Hitler juga memberikan perintah yang berlawanan terhadap bawahannya. Hitler mendorong saling tidak percaya, menimbulkan persaingan, dan perkelahian antara mereka.

Hitler menjadi tokoh utama dalam perang dunia II Jerman Nazi, dengan membunuh banyak orang yahudi dengan alesan benci, karena Hitler adalah seorang sejarawan dan sejak kecil Hitler sudah didoktrin bahwa yahudi itu jahat. Seiring berjalannya waktu keyakinan bahwa yahudi itu jahat semakin kuat karena ia merasakannya sendiri, salah satu contohnya adalah nenek Hitler meninggal dunia oleh dokter yahudi dan ibunya bekerja dirumah orang kaya yahudi. Sebelum nama nazi dikenal banyak orang perekonomian Hitler sangat terpuruk karena orang-orang yahudi lah yang menguasai semua sektor ekonomi, disitu lah kebencian Hitler semakin sempurna dengan melihat orang-orang yahudi jerman hidup tenang, tentram, dan penuh kebahagiaan Hitler semakin benci.

Selama perang dunia II antara tahun 1941-1945, Nazi Jerman telah membunuh sekitar enam juta jiwa yahudi diseluruh wilayah eropa yang ia duduki, selain orang yahudi ada lima juta jiwa yang ia bunuh dengan alesan politik, rasial, ideologi, dan orientasi seksual. Hitler bertanggung jawab atas semua pembunuhan itu. Setelah semua rangkaian pembunuhan dan pembantaian itu Hitler lebih memilih bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri pada tanggal 30 April 1945.

Selain itu terdapat gaya komunikasi menurut adolf hitler, Hitler melakukan komunikasi dengan semua orang dengan menimbulkan ketakutan agar melakukan keinginannya tanpa sadar. Adolf Hitler dan Partai Nazi adalah contoh salah satu rezim totaliter yang pernah ada di dunia ini. Ada beberapa teknik dan propaganda yang dijalankan Nazi secara efektif, yaitu :

  • Poster (menggunakan citra simbolik) : Di Jerman maupun di wilayah-wilayah pendudukannya, poster menjadi cara yang sangat ampuh untuk sekedar mengkomunikasikan kebijakan utama Nazi. Poster disampaikan melalui metafora-metafora dengan bumbu-bumbu citra yang sederhana.
  • Anti Semitisme (Mengkambing hitamkan Kaum Minoritas) : Pasca Perang Dunia I dan Wall Street of Crash [1929], situasi dan kondisi ekonomi Jerman amatlah genting di mana ratusan ribu penduduk kehilangan pekerjaan. Lantas, Nazi menyalahkan orang Yahudi. Partai Nazi menuduh mereka sebagai ras parasit yang melekat pada negara-negara kapitalis untuk mengacaukan perekonomian dan budaya bangsa 'tuan rumah.
  • Radio (mengontrol media massa) : Siaran radio diakui oleh Nazi sebagai salah satu alat propaganda yang paling penting. Pada tahun 1933, mereka Menteri Propaganda, Joseph Goebbels, menyebut radio sebagai 'kekuatan besar kedelapan.' Ia kemudian memulai skema di mana pemerintah Jerman memberikan subsidi bagi produksi radio dan mengadakan program "radio murah" yang disebut Volksempfanger [penerima rakyat] dengan jangkauan sebatas Jerman dan Austria. Suara-suara partai pun bergaung di setiap rumah.

Disusun Oleh  : Dean Sakti Pratama (20200110400146)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun