Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Besok Akan Kuseduh Hari Ini Menjadi Kemarin yang Baru

5 Mei 2024   00:49 Diperbarui: 5 Mei 2024   12:12 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini aku memikirkan kemarin.
Tentang cinta, kehidupan, dan kehilangan.
Masa lalu dan teman-teman yang telah mendiang.

Hari ini aku memikirkan masa lalu.
Tentang kata-kata keluarga yang tak terucapkan,
dan kata-kata yang seharusnya selamanya ditato di lidah.

Hari ini, ketika aku mengenang kemarin,
Aku merenungkan momen-momen penuh senyuman yang sudah lama berlalu tapi tak pernah terlupakan
dan air mata yang sudah lama penuh namun masih tersimpan pada ember penampung di hatiku.

Senyuman yang menembus jendela waktu, terulang kembali di bibirku hari ini.
Air mata yang penuh di hatiku tumpah ke dalam jiwaku.
Keduanya membasahi mataku dengan kemarin yang menyiksa maupun kucintai.

Hari ini, aku memikirkan hari esok, dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada cinta dan kehidupan kemarin yang hilang.
Melalui pikiran yang tak terucapkan dan kata-kata tidak menyenangkan yang keluar dari lidah bertato yang memudar.
Melalui senyuman dan air mata.

Kemudian aku sadar bahwa semua yang hilang kemarin
membentukku menjadi diriku yang sekarang.
Akupun tersenyum.

Sebab ketika esok tiba,
ketika bintang-bintang memejamkan mata lelahnya dan matahari menyambut pagi dengan senyum bugar,
akan kuseduh hari ini menjadi kemarin baru untuk dinikmati.

Dan hatiku akan bersyukur bahwa hari ini punyaku
hanyalah sekilas tentang siapa aku besok,
sampai menjadi kemarin yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun