Sejak lama, Rusia bergulat melawan Ukraina dalam perang yang punya konsekuensi bersejarah. Sekarang Rusia punya kebijakan baru untuk meningkatkan kualitas tentaranya yang mungkin akan punya konsekuensi bersejarah. Kebijakan baru itu adalah mencukur bersih janggut.
Rusia memerintahkan semua pasukan yang berperang bagi Rusia untuk mencukur janggut. Pemimpin militer mereka mengatakan bahwa Rusia ingin tentaranya disiplin. Dan salah satu disiplin itu adalah mencukur bersih janggut.
Para pemimpin militer Rusia percaya bahwa wajah yang bersih mencerminkan disiplin. Katanya, "mencukur bersih wajah merupakan bagian dasar dari disiplin militer."
Apa iya bulu di wajah mencegah seorang prajurit menjadi seorang pahlawan di medan perang?
(Mungkin komando tinggi baru Rusia sedikit terguncang oleh disiplinnya perlawanan Ukraina). Beliau percaya bahwa wajah yang bersih dari janggut akan membawa kemenangan.
Foto dengan wajah tanpa janggut di bawah ini adalah Viktor Sobolev. Beliau adalah seorang pensiunan letnan jenderal dan anggota parlemen dalam komite pertahanan Rusia Dalam sebuah wawancara dengan situs berita RBC pada hari Rabu, Sobolev membela larangan janggut sebagai "bagian dasar dari disiplin militer".
Beliau punya argumen (yang menurut saya aneh). Katanya, bahkan selama perang yang paling intens, Â prajurit harus mencari "15 hingga 30 menit untuk mengatur penampilan mereka".
Iya sih, disiplin itu penting. Tetapi tentunya berarti disiplin di medan perang, alih-alih disiplin di depan cermin.
Yevgeny Prigozhin, Bos Wagner Group tidak setuju dengan Sobolev. Prigozhin menggambarkan para jendral Rusia sebagai sekelompok badut.
Pendapat Prigozhin punya pengaruh bagi kemenganan Rusia. Jika tentara Rusia ingin bertahan di Ukraina atau memenangkan perang di Ukraina, Putin sangat membutuhkan Wagner Group. Wagner Group merupakan tentara bayaran swasta yang mengklaim kendali atas kota Soledar di Ukraina bahkan sebelum pasukan Rusia memproklamirkan kemenangannya di sana.