Ada berita menarik dari Rusia yang mengatakan bahwa oligarki Rusia Roman Abramovich tampaknya diracuni awal bulan ini. Berita ini dilaporkan oleh seorang jurnalis Wall Street Journal. Jurnalis tersebut mengatakan bahwa Abramovich menderita gejala yang dicurigai keracunan. Laporan tersebut ditulis tak lama setelah pembicaraan damai di Kiev. Katanya, pemilik Chelsea FC yang kini telah pulih itu dikabarkan mengalami sakit mata dan kulit mengelupas. Satu laporan menduga peracunan itu diatur oleh kelompok garis keras Rusia yang ingin menyabotase pembicaraan di Kiev.
Kembali ke Ukraina, invasi Rusia berlanjut selama akhir pekan. Pasukan Putin meluncurkan tembakan rudal di beberapa kota strategis di Ukraina. Setidaknya satu Terminal BBM dan pangkalan militer dihancurkan.
Ukraina mengatakan serangan tersebut merupakan peringatan untuk Joe Biden yang sedang mengunjungi Polandia.
Sementara itu Zelensky membuat kejutan dengan mengatakan kalau sekarang Ukraina siap untuk menawarkan netralitas dalam pembicaraan damai dengan Rusia. Apa artinya?
Sudah 33 hari perang di Ukraina belum berhenti. Rudal Rusia masih menghujani negara yang dipimpin Zelensky. Pengungsi terus melarikan diri ke wilayah tetangga yang lebih aman.
Video di bawah ini dari hari sabtu, menunjukkan angkatan bersenjata Rusia meluncurkan rudal jelajah kaliber dari lokasi yang tidak diketahui di Laut Hitam.
Rudal tersebut dilaporkan mengenai beberapa sasaran di Kiev, Kharkiv, Zeitumur, Rivne, dan Lviv.
Lviv mengalami kerusakan yang terparah. setidaknya dua situs strategis terkena rudal, pangkalan militer dan TBBM di daerah perumahan.
Kota ini terletak hanya 70 kilometer dari Polandia, pada saat yang sama Presiden Joe Biden sedang mengunjungi Polandia.
Jadi, Ukraina mengatakan serangan terhadap Lviv ini adalah pesan untuk Biden peringatan untuk mundur.
"Dengan pukulan hari ini agresor mengirim salam kepada Biden yang sedang berada di Polandia." Kata Walikota Lviv Adriy Sadovyi, dikutip dari France24.