Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilahirkan Jeruji Rindu

27 Maret 2022   17:32 Diperbarui: 27 Maret 2022   17:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanyalah kata-kata. Tidak lebih, tidak kurang. Tidak hidup, tidak juga mati. Jantungku berada di suatu tempat, tapi tidak bisa ditemukan di mana-mana. Di depan beberapa layar, mungkin.

Aku bisa menyentuh, tanpa disentuh. Bisa dibungkam hanya dengan satu sentuhan jari. Tapi sekali menghujam jantung, raja-raja pun bungkam.

Kata-kataku mudah terbaca namun sulit terdengar. Aku seharusnya tidak ada. Tapi bukan salahku, aku tidak tahu apa-apa. Dilahirkan jeruji rindu, aku menulis air mata. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun