Mereka bisa melakukannya dengan menyediakan lebih banyak jet tempur dan rudal. NATO tampaknya sedang bergerak ke arah itu. Bulan lalu Uni Eropa berjanji untuk mengirim jet tempur ke Ukraina. Pilot Ukraina juga sudah dikirim untuk menerbangkan jet tempur tapi tiba-tiba kesepakatan terhenti. Jet tempur tetap membumi, sehingga butuh seruan lain dari Zelensky untuk melumasi roda. Kali ini temperamennya berbeda, katanya jika tidak dapat memaksakan zona larangan terbang setidaknya NATO mengirim jet tempur.Â
"Dunia cukup kuat untuk menutup langit kita terhadap jet tempur, rudal dan helikopter Rusia. Tapi jika seseorang masih ragu maka Ukraina membutuhkan pesawat. Itu mudah sebenarnya ketika Anda punya keinginan untuk membuat langit Eropa dan Ukraina aman." Kata Zelensky dalam pertemuan puncak NATO (4/3).Â
Kandidat utama yang akan menyediakan pesawat tempur kepada Ukraina adalah Polandia. Polandia punya jet tempur buatan soviet, pilot Ukraina pernah menerbangkannya sebelumnya sehingga tidak ada pelatihan tambahan yang diperlukan. Namun ada satu masalah, jika Polandia menawarkan jet ini, angkatan udaranya akan melemah karena berkurangnya jumlah armada. Dan jika Rusia berbaris melalui Ukraina, pertahan Polandia akan menjadi rentan.
Jadi, bagaimana solusinya? Amerika bisa mengisi celah kekurangan di angkatan udara Polandia. Pada dasarnya menggantikan MIG-Fighter yang diberikan ke Ukraina.
Media amerika melaporkan kesepakatan tiga arah: Polandia memberikan pesawat tempur MIG-Fighter ke Ukraina dan AS memberikan jet F-16 ke Polandia.
"Kami bekerja dengan Polandia dalam masalah ini dan berkonsultasi dengan sekutu NATO kami lainnya," kata juru bicara Gedung Putih kepada POLITICO.
"Kami juga sedang mengerjakan kemampuan yang dapat kami berikan untuk mengisi kembali Polandia jika memutuskan untuk mentransfer pesawat ke Ukraina." Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengkonfirmasi Minggu pagi bahwa AS bekerja dengan Polandia dalam rencana untuk memasok Ukraina dengan pesawat tempur. "Kami bekerja dengan Polandia saat kami berdiskusi untuk melihat apakah kami dapat mengisi kembali apa pun yang mereka berikan kepada Ukraina," kata Blinken.
Tampaknya NATO berencana membanjiri Ukraina dengan rudal bantuan militer yang mematikan melalui jet tempur dan sistem pertahanan udara.Â
Dalam waktu kurang dari seminggu AS telah mengirimkan 17.000 senjata anti-tank ke Ukraina. Mereka punya rute tetap pengangkutan udara ke Polandia dan Rumania serta transportasi melalui jalan darat ke Ukraina.Â
Strategi ini merupakan strategi jangka panjang. Pertama, akan menunda kemenangan Rusia meningkatkan biaya perang; dan kedua meletakkan dasar untuk setiap pemberontakan. bahkan jika Ukraina kalah, senjata barat akan memicu pemberontakan.
Pertanyaannya adalah apakah rencana NATO tersebut bisa menjadi bumerang? Akankah Rusia melihatnya sebagai niat NATO untuk terjun ke dalam perang ini? Tentu saja. Seperti peringatan tentang penerapan zona larangan terbang, Putin memberikan memberikan peringatan yang mirip terkait sanksi AS dan Sekutu:
"Ini (sanksi) mirip dengan menyatakan perang tapi syukurlah belum sampai di sana. Saya pikir apa yang disebut "mitra" masih punya pemahaman tentang konsekuensi dan ancaman bagi semua orang."
Situasi sekarang terjalin sangat ketat bagi NATO dan Rusia. Perdamaian dunia sedang berada di ujung tanduk. Salah sedikit, pecahlah perang besar. Jika Putin membalas, NATO akan mengaktifkan pasal 5 dari piagamnya: semua 30 anggota NATO akan menyatakan perang terhadap Rusia.Â