Kebahagiaan itu sulit dipahami seperti angin
Datang dan pergi seperti burung yang bermigrasi,
Gema lonceng yang turun dari gereja di bukit.
Aku biasa menjaga cinta tetap aman dan kuat
Menggenggamnya teguh di dalam hati
Agar tak kalah dari amukan badai.
Suatu ketika, aku bahagia bersama orang terkasih
Namun tak menyadari kalau itu kebahagiaan tertinggi.
Karena kebodohan, aku telah membuka genggamanku.
Burung-burung akhirnya pergi bermigrasi
Gema lonceng gereja tak lagi turun dari atas bukit.
Hatiku kesepian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H