Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ide Puisi: Semut Serdadu

11 September 2021   12:04 Diperbarui: 20 September 2021   21:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sciencenordic.com)

Kadang-kadang,

mereka adalah remah-remah yang lalu-lalang di atas tangan-tangan semut-semut pekerja;

Turun-temurun dari dahan-dahan dan daun-daun tempat rumah-rumahan di belakang rumah;

Hiruk-pikuk mereka di atas papan-papan kayu mengalahkan tambur-tambur pertempuran-pertempuran hebat.

Kadang-kadang,

Merekalah serdadu-serdadu itu, yang merayap pelan-pelan -- tak terlihat dan tak terdengar;

dari balik bayang-bayang mereka menyergap dan hanya dengan satu gigitan, meriam itu meledak, menyalakan api-api kecil di ujung pensil yang siap meluncur di atas kertas-kertas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun