Terkadang ide mirip kepompong- kepompong yang dingin, kusam, dan mengayun ke sana kemari, tak bisa ke mana-mana.Â
Mereka menggantung dari cabang-cabang yang menetes di hutan abu-abu pikiranku.Â
Pada hari lainnya mereka melayang dan bersinar, bergerak bebas dan terbang!Â
Aku menemukan debu emas di rambutku, ditinggalkan oleh sayap mereka yang menyikat mirip kuas di atas kanvas.
Jalur emas itu menandakan kalau sehelai puisi sedang dirajut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!