Sudah sejak seminggu ke belakang, kejatuhan Pemerintahan Ashraf Gani di Afghanistan menjadi berita utama di seluruh dunia, termasuk Kompasiana yang mengangkatnya menjadi Topik Pilihan.Â
Taliban telah sepenuhnya menduduki Afghanistan sekarang. Presiden Ashraf Ghani, telah meninggalkan negara itu.
Menurut beberapa laporan, presiden yang dinilai "pengecut" itu melarikan diri ke Tajikistan. Beberapa laporan mengklaim bahwa dia melarikan diri ke Uzbekistan. Negara-negara lain berusaha untuk mengevakuasi warganya dari Kabul, sesegera mungkin.
Tanggal 15 Agustus, Taliban memasuki Kabul, ke dalam Istana Kepresidenan Afghanistan. Denmark, Norwegia, Swedia, Jerman berada dalam daftar panjang negara-negara yang sudah menutup kedutaannya di Afghanistan. Kedutaan AS juga telah sepenuhnya dievakuasi.
Karena Taliban sudah menduduki Afganistan di semua sisi, satu-satunya tempat yang tersisa untuk orang-orang yang ingin meninggalkan negara itu adalah bandara Kabul --- yang merupakan ibu kota Afghanistan.Â
Kerumunan memadati bandara internasional di Kabul dalam suasana kacau pada hari Minggu 15/8. Situasi saat itu bisa disaksikan lewat salah satu video Kompas TV di bawah ini.Â
Setelah gerilyawan Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu.Â
Taliban hanya butuh satu minggu untuk mendapatkan kembali kendali atas Afghanistan.
Bandara ditutup untuk semua penerbangan sipil. Ada tembakan yang dilepaskan di sana saat ribuan warga Afghanistan berkumpul dengan harapan bisa keluar dari negara itu.
Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa Taliban memiliki sekitar 85.000 pejuang. Tapi tentara Afghanistan punya 300.000 tentara. Jadi tentara Afghanistan bisa dengan mudah mempertahankan diri.