Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Vaksin Itu Seperti Payung

16 Juli 2021   17:30 Diperbarui: 16 Juli 2021   18:14 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan kali ini berbeda dari biasanya. Panjaaaang banget dan tak tahu kapan selesainya. Derasnya pun ditentukan oleh kerumunan. Semakin banyak kerumunan, semakin deras hujannya.

Vaksin itu seperti payung, saat virus menyerang seperti cipratan air,
payung bisa melindungi kita hingga tak basah. Kalau hujan deras, bisa saja basah alias positif terinfeksi.

Benar juga sih, ada yang cukup kuat hingga tak sakit kalau hanya sekali-dua kali basah. Tapi, kalau terus-terusan basah, lama-lama sakit juga. Daripada harus mengeringkan badan terus-menerus ke rumah sakit, kan repot juga. Jadi kita kudu batasi pergerakan kita kalau emang tak penting-penting amat. Tapi, lebih baik lagi kalau bawa payung. Kan, kasian dokter-suster di rumah sakit kalau yang harus dikeringkan tubuhnya lebih banyak dari kekuatan mereka, lama-lama bisa K. O. juga.

Selain untuk diri kita sendiri,  payung juga berguna biar orang lain tak basah saat bersentuhan dengan kita. Kasian orang di rumah yang tadinya kering jadi basah karena kita. Dalam kerumunan pun kalau banyak orang yang pegang payung, satu atau dua orang lainnya jadi terlindungi dari cipratan air, kan?

Jadi, bawalah payung kemanapun kita pergi, dan jagalah kondisi tubuh kalau-kalau nanti hujannya deras.

Tetap kering
Tetap selamat
Salam sehat.

Sentani, 16 Juli 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun