Sedang berdiri di depan kompor dengan handuk mengaduk sepanci sup dengan sendok kayu panjang. Tadi siang ia sibuk di pinggiran sebuah buku tebal dan malam ini ia akan berjalan-jalan di taman kalkulus.
Tapi sekarang hanya ada sup sayuran, sendok yang berputar-putar, rotasi ringan pergelangan tangan, dan aroma bawang merah dan bombay--- jenis momen ketika badai ide di otak sangat mungkin terjadi.
Bukan saat ia berkonsentrasi di bawah lampu di perpustakaan tapi ketika ia berada di hutan merajut simpul untuk jebakan babi, atau mencuci gelas di wastafel. Ia menengok ke atas dan melihat awan di jendela dan hanya ada dirinya, gelas basah, dan awan yang perlahan-lahan mulai membentuk ide yang mencengangkan itu.
Sesna, 8 April 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H