Selalu menantang absurditas dan kematian kapan pun ia tampil di atas kepala penontonnya,Â
bak pemain akrobat, penyair itu memanjat ritme sajak menuju tali keseimbangan buatannya sendiri,Â
menyeimbangkan sinar mata di atas lautan wajah, melakukan gerakan entrechat ala balerina...sempurna, tanpa kesalahan,Â
di luar nalar, ia melakukan sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukan, karena ia adalah realis super, yang mempertontonkan paksa kebenaran yang menegangkan itu,Â
lalu bersiap-siap mengambil posisi ke tempat yang lebih tinggi, tempat keindahan berdiri menanti, lalu dalam cengkraman gravitasi, ia memulai lompatan menantang mautnya,Â
di bawah, pria mirip Chaplin akan (mungkin saja gagal) menangkap, bentuk keabadiannya yang telah terjun, terbuka lebar di udara kosong keberadaan.
Sesna, 22 Februari 2021.
*entrechat: lompatan di mana penari balet berulang kali menyilangkan kedua kakinya dan terkadang memukulnya bersamaan di udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H