Matahari pagi begitu pucat dan gelap,
Bisa saja aku melihat hantu
dalam bentuk jendela,
roh persegi panjang yang tinggi
menatapku di tempat tidur,
ingin menuntut agar membalas pembunuhan kreativitasku
atau seorang guru menuntut melek musik seorang murid.
Tapi, cahaya pagi hanyalah baris pertama dari kord lagu yang panjang.Â
Sebagai murid teladan
aku akan mendengarkan sampai hari gelap, seorang siswa dengan sweater V-neck yang penasaran,
miring ke kursi kayu hidupnya,
siap dengan buku catatan dan pensil yang sedang dikunyah,
tenang seperti arwana di akuarium,
serius seperti kompas di laut,
bersemangat untuk menyerap pelajaran apa pun.Â
Kamis yang lembap dan mendung ini harus mengajariku memainkan musik kehidupan,
di sini, di ruang kelas dunia yang luas dengan dinding kaca yang panjang,
langit-langitnya yang berat dan menggantung rendah.
Sesna, 18 Februari 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H