Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Saksi Siksa Puisi

18 Januari 2021   08:21 Diperbarui: 10 September 2021   00:11 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintaku agar mereka meletakan puisi dan menahannya ke arah cahaya seperti slide film

atau menempelkan telinga ke sarangnya. 

Aku minta, jatuhkan tikus ke dalam puisi dan melihatnya menyelidiki jalan keluar,

atau masuk ke ruang puisi dan meraba dinding untuk saklar lampu.

Aku ingin mereka bermain ski air melintasi permukaan puisi yang melambai pada nama penulis di pantai.

Tapi yang mereka lakukan hanyalah mengikat puisi ke kursi dengan tali
dan menyiksa pengakuan darinya.

Mereka mulai memukulinya dengan selang
untuk mencari tahu apa maknanya yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun