Sejauh yang kita tahu, Inggris di abad pertengahan tidak pernah diserbu oleh zombie es, atau diteror oleh naga. Tapi Negara Ratu Elizabeth pernah terguncang oleh perebutan kekuasaan di antara dua keluarga bangsawan, yang membentangi beberapa generasi dan melibatkan kumpulan pelaku yang besar dengan alasan yang rumit dan kesetiaan yang berubah-ubah.Â
Kalau ini terdengar familiar, itu karena konflik bersejarah yang disebut Perang Mawar tersebut menjadi dasar dari drama dalam Game of Thrones, yang menjadi salah satu serial drama televisi paling sukses sepanjang sejarah dunia hiburan.
Cerita Perang Mawar bermula di tahun 1377, ketika benih-benih perang muncul saat wafatnya Raja Edward III. Putra sulung Edward meninggal sebelum ayahnya, tetapi putranya yang berusia 10 tahun, Richard II, mewarisi takhta melangkahi dua kakaknya yang masih hidup.Â
Karena kedua kakaknya dilangkahi, menyebabkan klaim takhta berkelanjutan di keturunan kerajaan, terutama keluarga Lancaster, keturunan dari putra ketiga Edward; dan keluarga York, keturunan dari putra ke-empatnya. Nama untuk rangkaian perang yang terjadi berasal dari lambang yang terkait dengan kedua keluarga, yaitu mawar putih dari York dan mawar merah dari Lancaster.
Berkemauan lemah dan dikuasai oleh penasehat, Henry VI dibujuk menikahi Margaret dari Anjou untuk mendapatkan dukungan Prancis.Â
Margaret cantik, berambisi, dan kejam mengatasi segala yang mengancam kekuatannya, dan, di atas segalanya, dia mencurigai Richard dari York. Richard adalah penasehat dekat dan jenderal yang setia kepada Raja, tetapi dia semakin disingkirkan oleh Ratu yang mempromosikan pendukung favoritnya, seperti para Earl dari Suffolk dan Somerset.Â
Karena Richard mengkritik penanganan mereka yang tidak kompeten dalam perang melawan Prancis, dia disingkirkan dari istana dan dipindahkan ke Irlandia.
Sementara itu, meningkatnya kegagalan militer dan pemerintahan yang korup oleh Margaret dan sekutunya menyebabkan meluasnya ketidakpuasan, dan di tengah kekacauan ini, Richard dari York kembali dengan tentara untuk menangkap Somerset dan memperbarui pemerintah.Â
Walaupun awalnya tidak berhasil, dia berhasil untuk diangkat sebagai Protector of the Realm (Pelindung Kerajaan) setelah Henry menderita gangguan mental.
Namun, kurang dari satu tahun kemudian, Henry tiba-tiba pulih dan Sang Ratu membujuknya untuk membalikkan reformasi Richard. Richard melarikan diri dan mengangkat tentara sekali lagi.Â