Berbahagialah dengan apa yang kita punya, karena pemilik negeri ini tidak mau sampai itu terjadi.
Mereka mau segala sesuatu yang kita punya, "Kayak ga bisa liat orang seneng aja..."
Saya sedang bernyanyi tentang pemilik sebenarnya,
Pedagang kaya besar yang tertarik untuk mengendalikan segala sesuatu dan semua keputusan penting.
Lupakan para politisi. Mereka hanya boneka yang ditempatkan di sana, untuk memberi gagasan bahwa kita punya kebebasan untuk memilih.
Tidak, sobat! Kita tidak punya itu. Kita tidak punya pilihan.
Tuan yang kita punya. Mereka menguasai kita, menguasai segala sesuatu yang kita punya.
Mereka menguasai semua tanah penting, menguasai dan mengendalikan badan hukum.
Sudah lama mereka membeli dan membayar  dewan rakyat, kongres, gedung pemerintahan, dan balai kota.
Mereka punya hakim di saku belakang, dan menguasai semua perusahaan media besar agar bisa mengontrol semua berita dan informasi yang kita dengar.
Memanfaatkan kita, dan menikmati milyaran rupiah setiap tahun.