Mobilitas Penduduk terhadap Perubahan Sosial di Pedesaan
Deanova Sisilia Fitri Nasyita
240210204163
Universitas Negeri Jember
Â
PENDAHULUAN
Menurut Lee (1966), Mobilitas penduduk merupakan salah satu fenomena sosial yang memiliki dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, mobilitas penduduk terjadi akibat adanya faktor pendorong (push) dari daerah asal, seperti keterbatasan peluang ekonomi, dan faktor penarik (pull) di daerah tujuan, seperti peluang kerja yang lebih baik. Fenomena ini tidak hanya mengubah struktur demografi, tetapi juga memengaruhi dinamika sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat pedesaan.
Berdasarkan pandangan Soerjono Soekanto (2007), perubahan sosial adalah suatu perubahan yang mencakup aspek nilai, norma, dan pola interaksi dalam masyarakat yang terjadi akibat pengaruh dari dalam maupun luar komunitas tersebut. Mobilitas penduduk, baik dalam bentuk migrasi permanen maupun sirkuler, dapat menjadi katalisator perubahan sosial di pedesaan, seperti munculnya pola pikir baru, perubahan dalam struktur pekerjaan, hingga transformasi nilai-nilai tradisional.
Selain itu, Rogers (1983) dalam teorinya tentang difusi inovasi menyebutkan bahwa mobilitas penduduk sering kali membawa pengetahuan dan teknologi baru ke pedesaan, yang kemudian dapat mempercepat perubahan sosial. Di sisi lain, hal ini juga dapat menimbulkan tantangan, seperti kesenjangan sosial atau pergeseran identitas budaya lokal.
Pendahuluan ini bertujuan untuk membahas bagaimana mobilitas penduduk memengaruhi perubahan sosial di pedesaan, dengan mempertimbangkan teori-teori yang relevan dan realitas empiris di masyarakat. Fenomena ini penting untuk dipahami karena memiliki implikasi yang luas terhadap keberlanjutan pembangunan pedesaan serta harmoni sosial di tingkat lokal.
PEMBAHASAN