Mohon tunggu...
Deanisa
Deanisa Mohon Tunggu... -

mahasiswa Fisip Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Banyak Warna, Banyak Pilihan, Banyak Kebingungan

9 April 2014   23:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riuh gemuruh knalpot motor dijalanan telah tiada, kini barisan bilik suara telah menjadi saksi bisu pemilihan wakil rakyat 2014. Tak hanya ada satu warna surat suara saja, tetapi banyak warna surat suara siap untuk di coblos para pemilih. Terdiri dari empat surat suara yaitu berwarna kuning untuk DPR, selanjutnya surat suara berwarna merah untuk DPD, kemudian surat suara berwarna biru untuk DPRD provinsi dan yang terakhir surat suara berwarna hijau untuk DPRD kabupaten / kota.

Tidak hanya banyaknya warna pada surat suara saja tetapi dalam satu surat suara juga terdapat banyak  pilihan. Tidak lagi satu, dua atau tiga partai tetapi, ada 15 partai dan 3 partai lokal aceh. Belum lagi dalam satu partai memiliki banyak calon legistalif. Semakin banyaklah pilihan yang ada dalam satu surat suara. Mirisnya banyak calon legislatif dari partai – partai tersebut yang tidak semua kita sebagai pemilih mengerti visi dan misinya menjadi calon rakyat atau track record selama hidupnya. Mungkin bagi masyarakat ibu kota yang sudah akrab dengan smartphone bisa saja mencari informasi sang calon melalui internet. Tetapi, untuk masyarakat desa mengingat hal pesta rakyat ini untuk semua masyarakat, tidak semua masyarakat yang tinggal di pedesaan bisa mencari informasi tersebut melalui internet seperti masyarakat kota.

Negeri ini tidak sedang membeli kucing dalam karung. Rakyat Indonesia sedang memilih calonnya yang terbaik. Dengan banyaknya surat suara dan pilihan membuat banyak orang menjadi kebingungan. Terutama bagi masyarakat desa sebagai contoh masyarakat desa Nglarang, Triharjo Pandak Bantul yang merasa kebinggungan dengan banyaknya surat suara dan pilihan calon legislatif. Tempat tinggal di pedesaan dan minimnya informasi yang diperoleh membuat kebingungan saat berada di biiik suara terang Iyut warga Nglarang.

[caption id="attachment_319360" align="aligncenter" width="400" caption="TPS 29 Nglarang, Triharjo Pandak Bantul."][/caption]

Lebih miris lagi untuk orang tua yang memiliki umur diatas 70 tahun, meskipun memiliki semangat untuk tetap menggunakan hak suaranya disaat tubuhnya telah rapuh. Tetapi, semangat itu justru menjadi kebingungan tersendiri baginya. Seperti nenek Katimah di usianya 78 tahun berjalan sendiri ke TPS 29 Nglarang, Thiharjo Pandak Bantul untuk memilih. Dibantu oleh petugas untuk membuka suarat suara ia  mengaku kebingungan dengan banyaknya surat suara dan pilihan calon legislatif.  Bahkan ia sempat berucap dengan bahasa jawa saat dibilik suara “Nyoblos, kabeh wae oleh ra mas. Okeh banget gawe bingung”.

13970364221265083943
13970364221265083943
Nenek Katimah menunggu giliran menyoblos.
1397036553722846198
1397036553722846198
Nenek Katimah dibantu panitia membuka surat suara dan melipatnya.
1397036650575870138
1397036650575870138
Usai memenuhi haknya dalam pesta rakyat.

Pernyataan tersebut lah yang membuat miris pesta rakyat, pesta rakyat yang seharusnya tidak membuat bingung rakyatnya. Justru untuk masyarakat dengan rentang usia 60 tahun keatas pesta rakyat 2014 ini membingungkan dari banyaknya surat suara dan banyaknya calon legislatif. Negeri Indonesia tidak hanya banyak pulau, di tanggal 9 April ini Indonesia memiliki banyak surat suara, banyak pilihan calon legislatif dan banyak kebingungan dalam masyarakat untuk memilih siapa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun