Mohon tunggu...
Deaninda Kirana
Deaninda Kirana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Seorang Mahasiswi Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran. Memiliki hobi di bidang penulisan, film, dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kisah Setia Bu Enok, 15 Tahun Produksi si Asin Khas Desa Karedok

12 Juli 2024   23:08 Diperbarui: 12 Juli 2024   23:31 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang-siang di masa liburan seperti ini, rasanya tidak lengkap jika tidak ditemani dengan camilan yang memanjakan lidah, bukan? camilan tradisional bisa menjadi salah satu pilihan Anda, karena selain dengan memanjakan lidah, Anda bisa sekaligus melestarikan kekayaan kuliner tanah air. 

Namun, kali ini kita tidak akan membahas camilan manis, melainkan camilan asin yakni, Si Asin khas Desa Karedok, Jatigede, Sumedang, yang biasanya dikenal dengan Opak Asin. 

Mendengar kata opak, hal utama yang terbayangkan di pikiran pastinya sebuah camilan berupa kripik besar yang tipis. Namun, opak asin khas Desa Karedok yang terletak di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang ini justru memiliki bentuk yang berkebalikan dari bayangan Anda. 

Bentuknya yang kecil, tebal, tetapi tetap renyah ini menjadi salah satu alasan makanan ini cocok untuk dimakan saat santai dan menjadi camilan untuk menemani menonton TV.

Enok (68), salah satu produsen utama opak asin dari Desa Karedok mengaku sangat senang masih bisa melestarikan kekayaan asli Desa Karedok, yaitu opak asin. 

"Ya udah 15 tahunan lah Neng, produksi opak asin. Emang khasnya opak asin Karedok tuh dia enggak tipis gede, tapi kecil tebel. Tetep renyah," tutur Enok ketika disambangi ke kediamannya di Desa Karedok, Jatigede, Sumedang.

Opak Asin Khas Desa Karedok | Sumber : Deaninda Kirana (Dokumentasi Pribadi)
Opak Asin Khas Desa Karedok | Sumber : Deaninda Kirana (Dokumentasi Pribadi)
Produksi Setiap Hari
Enok merupakan warga asli Desa Karedok yang telah tinggal di Desa Karedok selama 68 tahun, menghabiskan 15 tahun hidupnya sejak tahun 2009 hingga tahun 2024, dengan setiap harinya memproduksi opak asin khas Desa Karedok. 

Opak asin khas Desa Karedok ini berbahan dasar beras ketan dan kelapa, terkadang diberikan sedikit soda kue agar mengembang. Pembuatan adonan opak dimulai pukul enam pagi, kemudian opak yang sudah dipotong sesuai bentuknya segera dijemur oleh Enok ketika sang fajar mulai menampakkan dirinya. 

"Iya, setiap hari produksi. Lima hari produksi dari Senin sampe Jum'at, terakhir bakar hari Jum'at terus berangkat ke Pasar Maja," jelas Enok. 

Tak hanya itu, pengolahan opak asin khas Desa Karedok ini juga berbeda dengan camilan pada umumnya yang digoreng, opak asin khas Desa Karedok dibakar secara tradisional menggunakan arang. 

Dalam pembuatannya, Enok juga melibatkan ibu-ibu Desa Karedok. "Itu kadang malah mau sendiri, Neng. Soalnya teh kalo di Ibu kan makan gampang. Kadang kalo ada nasi, lagi masak, nanti dikasih, kebersamaan juga bakar opak barengan," tutur Enok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun