Pendidikan yang berkualitas diperlukan tenaga guru atau pendidik yang berkualitas pula. Guru yang berkualitas adalah guru yang mempunyai kemampuan profesional dan siap dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Selain itu Kompetensi Guru yang profesional adalah kompetensi Guru yang bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Kemampuan profesional guru sangat dibutuhkan dalam penyampaian pesan/ materi pelajaran. Selain profesional, Guru juga harus memiliki kompetensi sosial dan kepribadian dalam membelajarkan siswa. Guru dipastikan mampu dalam pengaplikasian dan pengaturan pembelajaran yaitu mengelola informasi dan sumber belajar untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Karena itu diperlukan penguasaan terhadap sumber dan media pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan berbagai media dalam menjalankan pembelajaran kelasnya. Media adalah sarana menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Gagne dan Briggs (1975) secara inplisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan computer, dan sebagainya. Dalam penggunaan Media pembelajaran, yaitu menyesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki kemampuan dalam merencanakan, memilih, mengatur media pembelajaran yang sesuai agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran yang efektif didukung oleh penggunaan media pembelajaran. Karna selain menjadi alat bantu mengajar, media pembelajaran juga berfungsi sebagai wadah/objek dalam membantu belajar siswa, menerima pesan/informasi pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar, maka media pembelajaran perlu dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa, termasuk di dalamnya adalah media lingkungan yang salah satu cara mempelajarinya yaitu dengan karyawisata.
Media pembelajaran tidak harus berupa benda/spesifiknya barang yang mudah dipindahkan dari tempat satu ke tempat lainnya. Media pembelajaran juga bisa sumber belajar berupa lingkungan atau tempat tempat kunjungan. pembelajaran yang selalu di suguhkan di dalam kelas, terkadang membosankan. Maka dari itu, adakalanya pembelajaran dilakukan di luar kelas. Sebagaimana pembelajaran karyawisata, yang mana siswa di ajak ke luar untuk merasakan pembelajaran yang lebih nyata /konkret. Hal tersebut membuat siswa bisa berpartisipasi aktif terjun nyata di lapangan, dapat melihat, meneliti, bertemu objek langsung yang dituju. Sehingga tidak lagi merasakan suasana pembelajaran yang belaka di dalam kelas.
Berdasarkan beberapa pendapat para praktisi pendidikan menjadikan Lingkungan sebagai media dan sumber belajar, para siswa dapat dioptimalkan dalam proses pengajaran untuk memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Sehingga siswa tidak hanya membayangkan satu obyek yang di pelajarinya, akan tetapi akan mengetahui wujud asli dari obyek yang dipelajari, sehingga dapat lebih mengetahui dan memahami obyek tersebut. Sebagaimana karyawisata yang dijadikan sebagai media pembelajaran.Dengan mengadakan karyawisata melihat objek langsung, menjadikan pengalaman belajar semakin konkret, bukan abstrak, yang hanya mengandalkan kegiatan belajar di kelas. Pengalaman belajar itulah yang didapatkan melalui karyawisata. Karyawisata bukan berarti mengunjungi tempat tempat yang harus ramai dan jauh, melainkan tempat tempat yang dijadikan objek dalam kajian pembelajaran atau pembahasan materi yang real, seperti kegiatan mengunjungi suatu tempat yang ada disekitar lingkungan sekolah, ada persawahan. Kemudian sungai, pegunungan, hutan , lautan, museum, cagar alam, objek objek bersejarah atau peninggalan sejarah yang menjadikan tempat wisata sekaligus pembelajaran yang biasanya disebut dengan studytour.
Karyawisata merupakan salah satu dari cara bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media pembelajaran. Dengan karyawisata, siswa dapat mendapatkan pengalaman belajar, kemudian dapat memecahkan atau menjawab persoalan yang ingin ditanyakan dalam mengkaji materi pembelajaran, serta menambah pengetahuan umum. Siswa bisa langsung meneliti, melihat, mencoba, mendengar apa yang teliti, kemudian dapat menarik kesimpulan, selain itu dalam waktu yang sama sekaligus dapat mempelajari beberapa mata pelajaran.
Karyawisata merupakan kegiatan yang didalamnya terdapat belajar mengajar, dan bukan hanya sekadar keluar kelas untuk bersenang-senang seperti yang dilakukan siswa dan guru dalam program tahunan sekolah yang diadakan setiap tahunnya. Karna, biasanya karyawisata diadakan untuk melepas penat dan kebosanan, akibat pembelajaran yang selalu dilakukan di kelas. Karyawisata biasanya hanya untuk bersenang-senang seperti belanja, bermain main, jalan jalan, dan hal hal lain diluar konteks belajar. Agar karyawisata fokus dalam kegiatan pembelajaran, seharusnya direncanakan dan dipersiapkan kefektifan waktu dan tujuan diadakannya karyawisata. Misalnya, "kegiatan karyawisata ke Museum museum di Yogyakarta, untuk mengetahui sejarah manusia purba, 22 Februari 2019". Nah dari itu, siswa diharapkan mempelajari apa yang diamati dan diteliti di sana seperti patung patung manusia purba,dan sebagainya. Kemudian guru atau pemandu hendaknya membuat ketertiban dalam mengkondisikan kegiatan karyawisata, dan siswa agar diberi tugas membuat laporan sepulang karyawisata, sehingga siswa diharapkan untuk fokus dan bersungguh-sungguh dalam pembelajaran. karyawisata tidak harus jauh, yang terpenting adalah mencapai tujuan nya yang telah ditetapkan khususnya dalam pembelajaran.
~ Deandra Khoiro Madini
(2290200029), 4A Pendidikan Sosiologi Untirta
Dosen pengampu : Subhan Widiansyah, M.Pd
Sumber:
Jennah, R. 2009. Media Pembelajaran. Banjarmasin : Antasari Press
Animut. 2012. Karyawisata Sebagai Media Pembelajaran. blogspot.com. Diakses
dari http://animutmainnah.blogspot.com/2012/05/karyawisata-sebagai-media-
pembelajaran.html. Diakses 11 Maret 2022.
Suryaman, M. 2010. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia : Disajikan Pada
Workshop Pengembangan Kompetensi Guru SMK Di DIY. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
Universitas Negeri Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H