Mohon tunggu...
Dheandra Kusumah
Dheandra Kusumah Mohon Tunggu... -

Expresif and Friendly

Selanjutnya

Tutup

Politik

Vonis Mati Mengusik Austrlalia

14 Februari 2015   22:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hukuman mati kepada para bandar narkoba adalahh, momentum bagi negara Indonesia untuk mengambil peran besar, di panggung dunia dalam perang melawan narkoba. Indonesia merupakan negara hukum sehingga semua orang, termasuk warga negara lain harus menghormati hukum yang berlaku di Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan tidak ada ancaman terhadap WNI di negara Australia. Hal ini terkait rencana pemerintah yang akan melakukan eksekusi hukuman mati terhadap 2 WN Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan menolak semua permohonan grasi yang diajukan dalam kasus narkoba mempertimbangkan dampak negatif yang merugikan bangsa akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang. "Ada 64 yang sudah diputuskan (hukuman mati), mengajukan grasi, saya pastikan semuanya saya tolak, tidak akan," kata Jokowi dalam Munas II Partai Hanura di Solo, Jumat (13/2/2015) malam. http://www.tribunnews.com/nasional/2015/02/14/jokowi-64-berstatus-terpidana-mati-narkoba-ajukan-grasi-saya-pastikan-semua-ditolak.

Tetapi Kepala Negara kita pun perlu hati-hati dalam mengambil keputusan, bisa saja ini adalah jebakan betmen, yang dapat mengadu domba antara Indonesia dan Australia. Bila Indonesia dan Australia memanas mungkin , bagi bandar-bandar narkoba bisa lebih leluasa lagi, untuk menyelundupkan barang haram tersebut. Dari dulu hanya kurir saja yang mendapatkan hukuman , kenapa sampai sekarang bandar narkobanya belum ada yang di hukum mati, kalau mau tegas langsung dari pangkal sampai ke ujungnya sekalian biar cepat beres.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun