Mohon tunggu...
Dheandra Kusumah
Dheandra Kusumah Mohon Tunggu... -

Expresif and Friendly

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kubu Jokowi yang Semakain Panik, Menggerus Elektabilitas-nya Sendiri

5 Juli 2014   21:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:20 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin hari semakin jelas terlihat kepanikan dari Kubu Capres dan Cawapres Jokowi – JK, terlihat dari berbagai berita yang tersebar dibeberapa berita On-Line banyak fitnah-fitnah yang sengaja dibuat oleh kubu Capres nomer urut 2, apa yang diberitakan oleh Skalanews Cek, sangat lucu sekali apa yang disampaikan Boni Hargens pengamat politik Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) saat diskusi di Jakarta, Jumat (4/7).

"Dari info yang saya terima ada pertemuan antara timses (tim sukses) Prabowo-Hatta dengan Kopassus dan BIN (Badan Intelijen Negara) di sekitar Mako (markas komando) Cijantung untuk distribusi dana dan intimidasi menjelang Pilpres 9 Juli nanti," ujar Boni, tanpa membeberkan asal info tersebut. "Tetapi, saya tidak bisa sebut nama (tokoh yang menginstruksikan)," ungkap Boni lagi.

Negara kita adalah Negara yang berlandaskan Hukum, kalau seorang Pengamat Politik berbicara seperti ini tanpa memberitahukan bukti-bukti yang jelas, apalagi berita ini menyudutkan salahsatu Tim Capres apalagi kalo bukan “Black Campaign” namanya, seorang Pengamat Politik itu seharusnya memberikan Informasi yang benar tidak mengada-ngada serta jelas sumbernya, agar masyarakat menerima berita tersebut dengan benar pula, bukanya memanas-manasi ini akan memancing kericuhan antar kedua kubu Capres dan Cawapres, kecuali memang Boni Hargens diberi tugas untuk membuat kericuhan yaa…? Saran saya lebih baik anda sebagai Pengamat Politik, melaporkan kepada Pihak yang Terkait dan berwenang untuk menyelesaikanya, Pengamat Kok Kerjanya sebar Isyu...Bukanya Naik malah Menggerus Elektabilitas Tim-nya sendiri tuh…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun