Mohon tunggu...
Dheandra Kusumah
Dheandra Kusumah Mohon Tunggu... -

Expresif and Friendly

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bom Waktu untuk Jokowi

13 April 2015   14:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:09 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keputusan Megawati memasukkan nama Puan Maharani, sebagai pengurus tetapi nonaktif itu sebagai suatu hal yang aneh dan ganjil. Apakah PDI Perjuangan kekurangan kader?

Soalnya, Jokowi sebelumnya (terutama masa kampanye) seringkali mengatakan bahwa menteri-menterinya harus melepaskan jabatan di partai !!!

Ketua Umum Megawati Sukarnoputri telah mengumumkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PDIP periode 2015-2020. Dalam kepengurusan tersebut, terdapat dua posisi yang diisi anak Megawati. "Ketua Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani, tapi saya nonaktifkan," kata Megawati saat mengumumkan kepengurusan DPP PDI Perjuangan.

Nampaknya PDIP masih menunjukkan wajah lama. Ini malah akan semakin menjadi blunder bagi Jokowi lagi. Lawan politik akan terus mempertanyakan revolusi mental. Apalagi kita tahu juga bahwa Jokowi adalah petugas partai dan kata Bu Mega yang tidak mau disebut petugas partai, untuk silakan keluar dari PDIP.

Sepertinya yang harus di revolusi mental adalah, para pimpinan yang ada di partai tersebut, mereka sudah lupa bahwa Jokowi sekarang adalah milik rakyat Indonesia, partai hanya sebuah alat transportasi saja, setelah sampai,  kita harus kembali kepada  tujuan awal; yaitu untuk Indonesia bukan untuk partai.Keputusan ini seperti  Bom Waktu saja buat Jokowi.

Pengamat Politik LIPI, Firman Noor menilai kultur PDIP yang feodalistik memang belum bisa menggantikan posisi Megawati sebagai sosok berpengaruh di PDIP. Sayangnya, nama Puan yang digadang gadang bisa menjadi sosok pembaru dinilai banyak pihak belum kompeten dalam memimpin partai. "Sosok Mega masih begitu kuat, Puan bukan sosok cemerlang untuk membawa perubahan." ujar Firman saar dihubungi Republika, Kamis

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/04/09/nmixpf-pengamat-lipi-semestinya-puan-jadi-sosok-progresif

Firman menilai selama lima tahun kedepan setidaknya Mega harus melakukan pendampingn kepada Puan ataupun mempersiapkan kader kuat untuk bisa mempertahankan kekuatan partai berlambang moncong putih ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun