Pengaman diwilayah ambalat makin diperketat, kita tahu bahwa pulau terluar di pulau Kalimantan ini menjadi incaran negara tetangga, memang masyarakat disana sangat ketergantungan sekali, dengan negara tetangganya Malaysia, karena dekatnya jarak kecamatan Sebatik dengan Tawao Malaysia , maka sebagian aktifitas perekonomian warga disanana, sangat bergantung pada kota Tawao, Malaysia Timur dibangding daerah-daerah lain di Indonesia.
Ini merupakan tantangan Jokowi untuk mulai memperhatikan daerah-daerah terluar Indonesia, apalagi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia.
Menurut info, dari Komandan Landasan Udara (Danlanud) Tarakan Letkol TNI AU Toipan Hutapea mengatakan perairan Ambalat, Kalimantan terancam direbut oleh negara lain. Hal itu lantaran pesawat asing kedapatan telah 9 kali melintas di perairan Ambalat sejak tahun 2015.
http://www.militerhankam.com/2015/06/pengamanan-ekstra-di-kawasan-ambalat.html
Untuk itu pemerintah harus mulai fokus terhadap pulau-pulau kita yang jau dari pantauan, pulau ini sudah harus diberikan perhatian seperti pulau-pulau lainya seperti di kota-kota besar.
Bila kita tidak memeliharanya sudah barangtentu ini akan bernasib sama seperti Tmor Timur, yang lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara dalam perkembangan yang sama, hasil pantuan dari pos TNI Angkatan Laut di Sepacang, Pulau Sebatik, sejak kemarin lalu lintas tentara laut di Raja Malaysia, police marine dan speed custom juga sudah mulai mereda. Jika sebelumnya intensitas mereka berpatroli sebanyak 5 kali, untuk hari ini mereka terlihat 3 kali.
Tidak dipungkiri, pulau ini pun bisa menjadi lalulintas para bandar narkoba, karena minimnya fasilitas, pemerintah seharusnya memberikan fasilitas terhadap pos-pos penjagaan di wilayah perbatasan menyusul munculnya berbagai kasus sengketa dengan negara tetangga.
Indonesia harus mempertahankan NKRI, dengan cara memberikan perhatian yang sama kepada saudara-saudara kita dipulau sana.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H