Dunia selama ini sedang dihebohkan dengan Virus Corona atau biasa disebut COVID-19. Apa itu COVID-19? COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
Pada bulan Desember 2019 tepatnya di daerah wuhan (China) dilaporkan bahwa virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 pertama kali muncul. Penyebarannya begitu cepat membuat hampir semua Negara terpapar virus ini termasuk salah satunya Indonesia.
Dilansir dari Instagram @kemenkes_ri pada tanggal 31 Desember 2020 Perkembangan yang terkena positif corona sebanyak 8.074 kasus, Pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 7.356 orang, dan Pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak 194 orang.
Total semua jumlah yang positif corona dari bulan maret hingga sekarang yaitu sebanyak 743.198 kasus, pasien yang sembuh sebanyak 611.097 orang, dan yang dinyatakan meninggal sebanyak 22.138 orang.
Hal ini bisa disimpulkan bahwa semakin hari semakin banyak orang yang terpapar COVID-19 dikarenakan banyaknya orang yang sudah mulai mengabaikan aturan protokol kesehatan dan social distancing dari pemerintah.Â
Semenjak pandemi COVID-19 ini, berbagai dampak di tiap bidang mulai muncul dan mulai dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Berikut berbagai dampak yang ditimbulkan di masa COVID-19:
1. Dampak di bidang Kesehatan.
Dampak kesehatan yang ditimbulkan tidak hanya dari sisi Covid-19, seperti penambahan kasus positif dan kekurangan alat kesehatan. Dari sisi kesehatan lainnya, dampak yang lebih luas juga dirasakan oleh masyarakat.
Dampak yang paling dirasakan pada saat awal mulai terjadi pandemi di Indonesia adalah kelangkaan masker medis di pasaran. Padahal, masker juga dibutuhkan untuk penderita penyakit lainnya, terutama pasien tuberkulosis untuk mencegah penularan.
Selain masker, layanan kesehatan juga tidak dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat. Kekhawatiran untuk berkunjung ke rumah sakit juga turut mendorong masyarakat menahan diri untuk memeriksa kesehatan secara rutin ataupun berobat.
2. Dampak di bidang Ekonomi.
