Mohon tunggu...
Dea natania
Dea natania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Suka menonton anime dan drakor

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Makanan dan Minuman Manis terhadap Perkembangan Anak

6 September 2024   10:52 Diperbarui: 17 September 2024   22:45 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dari dulu, anak-anak sangat suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis seperti permen, coklat, biskuit, minuman kemasan dan lain sebagainya. Tapi tahukah kamu? Kalau mengkonsumsi makanan dan minuman manis terlalu banyak maka tidak bagus untuk perkembangan anak. Terutama di era yang serba modern ini, di mana akses terhadap produk makanan dan minuman manis begitu mudah, penting bagi kita untuk memahami dampak jangka panjang yang bisa terjadi pada anak-anak yang mengkonsumsi gula berlebihan.

Makanan dan minuman manis sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi. Tidak heran jika banyak produk makanan atau minuman yang menggunakan induk gula atau biang gula ke dalam produknya. Induk gula atau biasa disebut pemanis buatan merupakan zat pengganti gula yang dibuat melalui proses kimiawi. Pemanis buatan memiliki rasa yang jauh lebih manis daripada gula alami. Pemanis buatan bisa menjadi alternatif yang menarik daripada gula karena hampir tidak memberikan kalori pada makanan atau minuman. Pada pedagang makanan dan minuman manis pun sering kali menggunakan pemanis buatan karena harganya yang relatif murah. Namun, pemanis buatan dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan tubuh terutama pada anak-anak yang suka makanan dan minuman manis

Konsumsi makanan dan minuman manis dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan resiko obesitas pada anak. Anak-anak yang mengalami obesitas bisa saja menghadapi tantangan fisik lain, seperti peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 di masa depan. Asupan gula yang tinggi juga dapat mengganggu pola makan seimbang anak. Anak yang sering mengkonsumsi makanan manis cenderung mengurangi konsumsi makanan bergizi lainnya atau biasa disebut picky eater,  seperti buah, sayur, dan protein, yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal tersebut dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting, yang berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan pada anak-anak.

Tidak kalah pentingnya adalah pengaruh gula dapat mempengaruhi kesehatan gigi. Beberapa masalah kesehatan gigi seperti karies gigi dan gigi berlubang dapat disebabkan oleh makanan dan minuman manis dan tentunya perawatan pada gigi yang kurang maksimal.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk membimbing anak-anak dalam mengembangkan pola makan yang sehat sejak dini. Orangtua harus pandai membatasi asupan makanan dan minuman manis, serta memberi edukasi pada anak-anak tentang pentingnya nutrisi seimbang. Hal ini akan memastikan mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun