Mohon tunggu...
Dean Ardeanto
Dean Ardeanto Mohon Tunggu... Seniman - Atlet gundu profesional

Manusia biasa yang hobi menulis. Suka kentut sambil tiarap.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ketika Aku Dewasa

10 November 2024   13:43 Diperbarui: 10 November 2024   13:45 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay.com/schroederhund

Seiring bertambahnya usia, aku menyadari bahwa tidak semua hal layak dapat perhatian lebih. Ada banyak hal di masa lalu yang terasa perlu menjadi kurang penting ketika aku dewasa. Ini adalah bagian alami dari pendewasaan, di mana aku mulai memfilter prioritas dan fokus kepada hal-hal yang menjadi tujuanku saja.

Dulu, aku juga selalu peduli tentang tanggapan orang lain kepadaku. Tetapi seiring waktu, aku menjadi tidak begitu peduli dan tidak terganggu lagi oleh hal tersebut. Hal-hal seperti kesehatan mental, hubungan yang sehat, serta pencapaian pribadi menjadi hal yang lebih menonjol untuk kuperhatikan secara lebih.

4. Emosi yang Lebih Terkendali

Beranjak dewasa membuatku cenderung untuk mampu mengendalikan emosi. Hal ini berbeda saat remaja, di mana emosiku sering kali meluap-luap. Kadang kemarahan terasa sangat berlebihan yang membuatku akhirnya melakukan hal-hal yang tidak semestinya kulakukan. Ada banyak emosi di masa lalu, yang jika kuingat lagi sekarang, aku malah merasa malu.

Namun semua berubah ketika aku beranjak dewasa. Aku mulai belajar untuk mengontrol emosi dengan lebih baik. Mengendalikan emosi, bukan berarti menekan perasaan, tetapi lebih ke bagaimana aku bisa merespon situasi dengan lebih tenang dan bijaksana. Adanya kemampuan untuk tidak bereaksi secara impulsif dan memberikan ruang untuk berpikir sebelum bertindak adalah tanda bahwa aku telah mencapai kedewasaan emosional. Dalam banyak hal, ini membantuku dalam menghadapi konflik dan terhindar dari segala perseteruan yang mungkin akan membuat hubunganku dengan orang lain menjadi renggang.

5. Munculnya Rasa Tanggung Jawab

Salah satu tanda paling jelas dari kedewasaan adalah munculnya rasa tanggung jawab. Ini berlaku dalam hal apapun, entah itu tanggung jawab untuk pekerjaan, keluarga, ataupun diri sendiri. Perlahan, beranjak dewasa membuatku paham bahwa kehidupan dipenuhi dengan kewajiban yang harus dipenuhi. Tidak adanya ketergantungan pada orang tua atau orang lain membuatku harus mengambil alih kendali atas hidupku sendiri.

Tanggung jawab ini juga berlaku untuk hal-hal kecil, seperti: mengelola keuangan, menjaga kesehatan, hingga sampai merencanakan hal-hal yang ada kaitannya dengan masa depan. Kesadaran akan tanggung jawab ini membuatku lebih disiplin dan terorganisir dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Meski di satu sisi kadang aku merasa tanggung jawab adalah hal yang menakutkan, tetapi di sisi lain aku merasa bangga karena mampu menjalani kehidupanku sendiri.

Pada akhirnya menjadi dewasa adalah perjalanan dalam menghadapi tantangan. Dari hubungan pertemanan yang mengecil sampai tanggung jawab yang semakin besar, segala aspek dari perjalanan ini membuatku tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang. Ada banyak hal yang kuhadapi ketika dewasa yang membuatku akhirnya belajar untuk menghadapi hidup dengan lebih bijaksana.

Proses ini juga membuatku tidak hanya berkembang secara individu, tetapi juga belajar untuk beradaptasi dengan dunia sekitar. Pada akhirnya menjadi dewasa adalah tentang menemukan keseimbangan antara harapan, tanggung jawab, dan kebahagiaan.

Melalui kelima hal tadi, aku menyadari bahwa pendewasaan bukan hanya tentang bertambahnya usia, tetapi juga tentang bagaimana aku tumbuh dalam menghadapi kehidupan dengan lebih dewasa dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun