Surabaya, 14 Desember 2022 --- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap aplikasi disiplin ilmu serta perwujudan penyelengaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dea Nabilah Idraki, mahasiswa Teknik Industri Untag Surabaya dibawah bimbingan Bapak Ir. Asmungi, M.T. sebagai dosen pembimbing lapangan melakukan program KKN yang berkaloborasi dengan kegiatan Matching Fund yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pendanaan tahun 2022 dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. di Kampung Kelengkeng Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, kabupaten Sidoarjo.
Melalui program KKn ini, Dea memberikan bantuan dalam budidaya pembibitan lebah kelanceng. Selain itu juga memberikan strategi pemasaran terkait kemasa produk jadi itu sendiri. Sasaran kegiatan yang dituju adalah warga desa termasuk karang taruna.
Program ini dilatarbelakangi oleh upaya Desa Simoketawang untuk menjadi Desa Mandiri berbasis Wisata Argo yang terdapat di dalam RPJMDes 6 tahunan yang direncanakan pada tahunan 2017 hingga 2022 dan dilaksanakan melalui RKPDes tahunan. Berhubungan dengan Wisata Kampung Kelengkeng, rencana tahunan Desa Mandiri Berbasis Wisata Agro Kebun Kelengkeng di tahun 2022 adalah melakukan pengembangan kebun kelengkeng tahap 2. Saat ini Desa sedang mempersiapkan pengembangan kebun kelengkeng di lahan TKD di sebelah timur Kebun Kelengkeng tahap 1 hingga sebelah timur kantor Balai Desa Simoketawang seluar 1 Hektar dan program 1 rumah 1 pohon.
Hasil dari program KKN ini yaitu warga Desa Simoketawang dapat melakukan budidaya pembibitan lebah kelanceng secara mandiri tanpa harus membeli bibit dari luar dan membantu perekonomian warga desa dengan menjual hasil bibit yang telah disiapkan. "Harapan saya, melalui kegiatan KKN ini dapat membantu warga desa agar tidak perlu lagi membeli bibit lebah diluar sana dan mereka mengetahui betul cara memanen sekaligus memasarkan produk madu tersebut agar dapat menunjang perekonomian warga Desa Simoketawang dengan menjual Madu Kelanceng kepada pengunjung Wisata Kampung Kelengkeng. Sehingga tujuan menjadi desa mandiri berbasis agro dapat tercapai." Ujar Dea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H