Apa itu pengangguran?
Serta bagaimana solusi dan strategi untuk mengatasi pengangguran?
Mari kita lihat penjelasannya berikut ini
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan sosial yang muncul dan tentunya tidak terlepas dari kehidupan masyarakat. Secara umum, pengangguran dapat diartikan sebagai orang yang tergolong dan termasuk dalam angkatan kerja akan tetapi tidak mempunyai pekerjaan atau sedang mencari-cari pekerjaan. Salah satu indikator penyebab pengangguran adalah masalah ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi, akan tetapi tidak dipungkiri bahwa pengangguran juga berkaitan dengan masalah sosial dan masalah pendidikan serta keterampilan yang terbatas seiring dengan lapangan kerja yang terbatas seiring dengan kualifikasi syarat melamar kerja minimal fresh graduate.
Berbicara mengenai pengangguran setiap penduduk, pasti setiap tahunnya mengalami peningkatan dan pertambahan seiring dengan jumlah indikator orang pencari kerja dan tenaga kerja yang terus bertambah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengangguran berkaitan dengan terbatasnya lapangan pekerjaan, dimana lapangan pekerjaan tersebut menjadi indikator penting tingkat kesejahteraan masyarakat dan keberhasilan penyelenggara pendidikan dalam mengurangi dan mengatasi kemiskinan yang ada. Dari adanya pengangguran ini bisa meluas ke permasalahan sosial lainnya, seperti akan adanya tindakan kriminalitas di berbagai tempat yang diakibatkan dari adanya pengangguran ini.
Dalam pembahasan kali ini singkatnya saya (Deana Amelinda Kriswanto) sebagai penulis akan membahas tentang permasalahan sosial “pengangguran” yang ada di sekitar lingkungan saya. Berdasarkan pengamatan dan penglihatan saya yang tinggal di salah satu kawasan di Jakarta Selatan. Bahwa masih banyak orang yang mengalami masalah sosial pengangguran ini, terlihat dari orang-orang kalangan laki-laki sampai kalangan perempuan yang didominasi oleh orang dewasa menghabiskan waktu untuk nongkrong dan bermain catur setiap harinya dan tidak mempunyai pekerjaan tetap sampai ada yang menganggur dan menghabiskan waktunya untuk hal-hal tersebut. Munculnya masalah pengangguran ternyata bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Kurangnya keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja.
2. Kurangnya informasi, para pencari kerja karena disini tidak banyak yang tahu akses informasi mengenai lapangan pekerjaan.
3. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, karena lapangan pekerjaan hanya terpusat di kota
4. Lapangan pekerjaan yang terbatas dan sedikit untuk menampung para pencari kerja.
Adanya masalah pengangguran yang kompleks ini, maka solusi berkelanjutan dan strategi pemecahan masalah dalam pengangguran ini tidak terbatas dari satu sektor saja, melainkan diperlukannya pendekatan multidisipliner yang dilihat dari berbagai dimensi atau aspek. Selanjutnya akan dipaparkan bagaimana solusi berkelanjutan serta strategi untuk mengatasi pengangguran. Sebelum membahas solusi berkelanjutan serta strategi untuk mengatasi pengangguran, terlebih dahulu ada definisi dari solusi berkelanjutan dapat diartikan sebagai solusi transisi menuju keberlanjutan yang melibatkan praktik sosial, teknologi dan model bisnis yang inovatif. Dalam hal ini transisi keberlanjutan adalah proses jangka panjang di seluruh masyarakat yang dibangun dari inovasi dan penciptaan pengetahuan.
Oleh karena itu, berdasarkan hal di atas maka berikut ini strategi dan solusi berkelanjutan yang akan dipaparkan dari permasalahan sosial “pengangguran” dari perspektif saya (Deana Amelinda Kriswanto) sebagai penulis yaitu :
1. Membuat program EKRAF “Ekonomi Kreatif” yang memusatkan pada pendidikan dan pelatihan keterampilan yang berkaitan dengan ekonomi kreatif untuk melahirkan dan mendorong kegiatan wirausaha, program ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan untuk bisa lebih dalam mempelajari bagaimana cara untuk berwirausaha secara mandiri dengan materi pelatihan kewirausahaan dari ahli-ahli profesional yang menguasai bidang ekonomi, kewirausahaan dan ekonomi kreatif. Mungkin dari program “EKRAF” ini bisa dilakukan dari rumah secara online via zoom atau google meet biasanya materi yang ditekankan berupa beberapa sektor industri perekonomian (bisa berupa membangun usaha fashion, desain produk, kuliner, pemasaran digital, kriya, periklanan, penerbitan dan lain-lainnya). Bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan diharapkan nantinya dapat menciptakan serta membuka tenaga kerja untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
2. Membuat program SMA “Sosiologi Membangun Masyarakat Sejahtera” yang memusatkan dan melibatkan pada kegiatan dari objek kajian sosiologi yaitu manusia dalam menjalin hubungan dengan kelompok atau masyarakat. Dimana akan ada pengadaan pelatihan secara langsung atau luring di kawasan-kawasan atau wilayah yang terdampak akan masalah pengangguran ini dan akan melaksanakan praktik secara langsung yang melibatkan orang-orang yang membutuhkan pekerjaan dengan ahli-ahli profesional di bidangnya (terutama bidang sosiologi). Juga akan ada interaksi satu sama lain di tempat secara langsung untuk menyampaikan sosialisasi perihal kegiatan dan pelaksanaan program SMA “Sosiologi Membangun Masyarakat Sejahtera” ini, misalnya : nantinya secara langsung akan diberikan materi yang relevan tentang pengangguran yang dikaji dari aspek sosiologi. Berkaitan dengan program SMA “Sosiologi Membangun Masyarakat Sejahtera” nantinya juga akan dibimbing untuk membuat suatu karya jual atau produk secara langsung, seperti membuat sabun dari minyak jelantah, mengolah sampah plastik menjadi suatu produk yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan tentu saja bisa dijual untuk menambah penghasilan. Program ini sesuai dengan nama programnya yaitu “SMA” bertujuan untuk membina dan membimbing masyarakat supaya lebih sejahtera dan diharapkan kedepannya dapat mengatasi tingkat pengangguran yang ada dan masalah sosial lainnya yang timbul dari adanya pengangguran.
Jadi, untuk mengurangi dan mengatasi pengangguran pastinya harus ada kerja sama dari lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga masyarakat dan lembaga lainnya.
Oleh :
Deana Amelinda Kriswanto (Pendidikan IPS 2023)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI