Mohon tunggu...
Dean Marcia
Dean Marcia Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer

Content writer

Selanjutnya

Tutup

Money

Layanan Sektor Usaha Jasa Online Belum Masif Penggunaannya

31 Maret 2020   22:11 Diperbarui: 5 Mei 2020   04:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan bisnis online di Indonesia cukup berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang mulai berbisnis online, dari mulai usaha jasa online, bisnis toko online. Perkembangan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi bernanama internet. Dari semua jenis bisnis online, sangat menarik untuk membicarakan salah satu model bisnis online berupa layanan jasa online seperti Halo Jasa. 

Mereka hadir menyediakan beragam jasa seperti layanan cuci mobil panggilan, cleaning service online  hingga jasa bongkar pasang ac. Belum lagi kini telah ramai jasa penginapan yang banyak diburu oleh para traveler.

Dicermati, salah satu alasan konsumen offline beranjak ke layanan online adalah kemudahan akses dan banyaknya potongan harga yang berjubel. Sehingga konsumen banyak yang tergoda. Meski begitu tidak semerta-merta bisnis daring mengalahkan bisnis online.

"Sehebat-hebatnya revolusi industri 4.0 tidak akan bisa mengalahkan offline. Bisnis online terbesar di Cina baru 16 persen dari total jual beli di negara itu. Indonesia baru 6-7 persen," ucap Menteri Koperasi dan UMK Puspayoga saat membuka Rakernas Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) di Sanur Bali, Sabtu (14/09/2019) dikutip dari laman inilah.com

Berkaca pada perkataan Pak Puspayoga, seperti sebuah anomali. Sebab jika dilihat secara kasar Indonesia memiliki banyak pengguna internet. Daripada bingung mending liat data di bawah ini.  

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019, Indonesia memiliki jumlah pengguna internet mencapai 144 juta pengguna. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia berada di posisi ke-5 dunia sebagai negara terbesar penggguna internet.

Akan tetapi meski Indonesia masuk sebagai pengguna internet terbesar, lantas tidak semua pemakai internet adalah konsumen dari usaha jasa online. Masih berdasarkan BPS kalangan pengguna internet Indonesia mayoritas di kalangan yang berusia 15-19 tahun dan 20-24.

Boleh dikatakan usia di atas, adalah usia masa sekolah antara SMP hingga Perguruan Tinggi. Sehingga mereka pengguna internet yang memakai internet sebagai hiburan saja. Misal main game online, youtube, sosial media dan sebagainya.

Sehingga dapat dikatana bahwa mereka belum bekerja dan mendapatkan penghasilan. Sehingga sangat minim untuk menggunakan jasa daring. Kalau pun ada masih sedikit. Oleh karena itu pengguna atau konsumen sektor jasa online belum terlalu masif. Mengingat pengguna internet yang mayoritas masih berusia sekolah.

Orang-orang produktif atau yang sudah bekerja masih mengandalkan cara konvensional untuk urusan bisnisnya. Dan masih ada belasan mungkin ratusan juta jiwa warga Indonesia yang belum mengenal Internet. Baik karena wilayahnya belum terjangkau internet ataupun masih mahalnya layanan online.

Jumlah pengguna internet akan terus bertambah seiring dengan kemajuan dan kebutuhan. Kiwari bagi sejumlah orang internet sudah menjadi kebutuhan primer. Baik itu oleh pelajar, karyawan, pengusaha, dan sebagainya. Bahkan kini di sejumlah perusahaan sudan menerapkan kerja yang sudah terhubung dengan internet.

Kendati begitu jika kamu adalah pengusaha yang bergelut di bidang online atau berkaitan dengan dunia internet, jangan menyerah. Sebab Indonesia masih berada dalam masa peralihan dari cara offline ke online. Jika pada saat hari nanti sudah lebih banyak warga Indonesia niscaya bisnis online akan menjadi pemimpin di negeri ini.

Maka sangat penting untuk mengembang bersamaan antara bisnis berbasis daring dengan yang berbasis konvensional (offline) lantaran keduanya menyimpan potensi pemasaran yang sangat lebar.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun