Di depan, Messi mendapat partner muda yang secara alami dan mengejutkan, muncul sebagai pendamping ideal bagi Messi. Julian Alvarez cepat, bertenaga dan memiliki daya ledak mematikan, melengkapi Messi yang sangat klinis dalam mengolah bola. Demikian halnya di tengah, sosok muda Enzo Fernandez tiba-tiba saja muncul, tampil cemerlang dan tidak tergantikan semenjak menjadi pemain pengganti dan mencetak gol saat melawan Meksiko. Di belakang, tandem Ancuna, Romero dan Otamendi sangat solid. Di bawah mistar Argentina, Emiliano Martinez terbukti tangguh menjalankan tugasnya sebagai tembok terakhir. Selama ini penjaga gawang menjadi titik lemah Argentina hingga kehilangan gelar Copa Amerika dua kali berturut-turut lewat adu penalti.
Tujuan para pemain Argentina juga sangat unik. Baru pertama kali dalam sejarah, setiap pemainnya ingin memenangkan piala dunia untuk kaptennya. Â Mereka ingin agar Messi bisa menyempurnakan karier cemerlangnya sebagai pemain sepakbola dengan meraih gelar Piala Dunia.
3. Grafik permainan dan mentalitas tim yang cenderung menanjak.
Kekalahan melawan Arab Saudi seolah menjadi berkah bagi Argentina. Pukulan telak itu menjadi titik nadir bagi seluruh awak tim Argentina. Wajah penyesalan dan tekanan mental menaungi tim seusai pertandingan. Di pertandingan kedua saat melawan Meksiko beban berat mengenakan seragam putih biru terlihat sangat jelas, hingga Messi mencetak gol pembuka.
Semenjak itu, Argentina seolah lepas dari kerangkengnya. Permainan kelas dunia yang ditunjukan oleh Argentina saat menaklukan lawan-lawannya. Terlebih saat melawan Belanda, mentalitas juara Argentina sangat menentukan kemenangan ketika 2 golnya berhasil dikejar dan harus melewati babak adu penalti. Kroasia yang semenjak Piala Dunia 2018 silam menunjukan kualitas mental mumpuni pun, dihajar 3-0 di semifinal. Di sebuah pertandingan final kelas dunia ketika fisik dan teknik seimbang, mentalitas ini bisa menjadi faktor penentu kemenangan.
4. Suporter yang luar biasa
Ya,... suporter memang tidak terlibat dalam permainan langsung di lapangan. Tetapi, sejarah membuktikan bahwa energi yang dibawa suporter tim sepakbola bisa menular ke tengah lapangan permainan. Selama gelaran piala dunia 2022 ini, energi yang seolah tidak ada habisnya ditunjukkan oleh suporter Argentina. Tidak hanya mereka yang berada di tribun penonton menyaksikan langsung timnas Argentina bertanding, tapi pendukung Argentina di seluruh dunia menjadi semacam generator energi bagi para pemain yang bertanding mengenakan seragam Albiceleste.
Apakah keempat alasan-alasan tadi bisa membawa Argentina juara? Tentu saja setiap orang punya analisa dan alasan untuk menjadikan tim jagoannya menjadi pemenang. Malam ini, tepat pukul 22.00 WIB, kick off pertanda dimulainya pertandingan final antara Argentina dan Prancis akan dibunyikan. Sejarah akan membuktikannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI